bacakoran.co

Wow! Penjualan Pertalite Anjlok, Negara Langsung Hemat Rp12,6 T!

Penjualan pertalite anjlok 5,10 persen jadi 76.970 KL per hari di 2025 yang membuat biaya kompensasi pemerintah kepada pertamina hemat sekitar Rp 12,6 T.--disway/ist

BACA JUGA:Emas Antam Makin Menggila! Harga 1 Gram Hampir Rp 2,3 Juta, Naik Segini!

Dengan semakin banyaknya pengguna BBM non-subsidi, pemerintah bisa lebih fokus menjaga ketahanan energi tanpa terbebani subsidi raksasa.

Wow! Penjualan Pertalite Anjlok, Negara Langsung Hemat Rp12,6 T!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - penjualan , bahan bakar bersubsidi andalan rakyat, anjlok 5,10% dari 81.106 kiloliter (kl) per hari pada 2024 menjadi hanya 76.970 kl per hari di 2025.

namun, di balik penurunan itu, justru ada kabar manis.

keuangan negara langsung hemat rp12,6 triliun!

efisiensi jumbo di kas negara

dirjen migas kementerian esdm, laode sulaeman, mengungkapkan, turunnya konsumsi pertalite otomatis memangkas biaya kompensasi pemerintah kepada .

“dari semula rp48,9 triliun, proyeksi kompensasi kini hanya sekitar rp36,3 triliun. ada efisiensi sekitar rp12,6 triliun berkat shifting konsumsi bbm ini,” tegas laode saat rapat kerja dengan komisi xii dpr.

rakyat mulai naik kelas ke bbm non-subsidi

fenomena ini terjadi karena semakin banyak masyarakat yang beralih ke bbm non-subsidi seperti pertamax dan pertamax turbo. data mencatat, penjualan bensin non-subsidi melonjak 19,21% dari 19.061 kl di 2024 menjadi 22.723 kl pada 2025.

laode menyebut, tren peralihan ini menunjukkan konsumen mulai meninggalkan ron 90 (pertalite) dan beralih ke bahan bakar beroktan lebih tinggi.

tak tanggung-tanggung, market share bbm non-subsidi juga ikut naik, dari 11% pada 2024 menjadi 15% di periode januari–juli 2025.

hemat anggaran, bbm premium naik daun

perubahan pola konsumsi ini tak hanya meringankan beban apbn, tapi juga menandai meningkatnya kesadaran masyarakat akan kualitas bahan bakar.

dengan semakin banyaknya pengguna bbm non-subsidi, pemerintah bisa lebih fokus menjaga ketahanan energi tanpa terbebani subsidi raksasa.

Tag
Share