bacakoran.co — program makan bergizi gratis () yang digagas untuk meningkatkan gizi pelajar di kabupaten justru memicu kekhawatiran publik setelah ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di kecamatan kedungadem mengalami dugaan makanan.
insiden ini terjadi dalam dua hari berturut-turut, yakni pada rabu (1/10/2025) dan kamis (2/10/2025), dengan total korban mencapai ratusan siswa dari tiga sekolah berbeda.
kronologi kejadian di sman 1 kedungadem
insiden pertama dilaporkan terjadi di sman 1 kedungadem, desa trumbasanom.
menurut kepala desa trumbasanom, juminto, sebanyak 544 dari total 930 siswa mengalami gejala seperti pusing, mual, sakit perut, dan diare setelah menyantap menu mbg sekitar pukul 12.00 wib.
"kami menerima data dari puskesmas dan pihak sekolah. dari jumlah itu, sekitar 500 anak mengalami keluhan ringan, delapan anak harus dirawat di puskesmas, dan puluhan siswa izin tidak masuk sekolah," ujar juminto pada kamis (2/10/2025).
menu mbg yang dikonsumsi para siswa saat itu terdiri dari nasi kuning, ayam suwir, tempe kering, dan acar.
berdasarkan keterangan siswa dan guru, makanan tersebut memiliki ciri-ciri yang mencurigakan.
"nasi kuning terasa lemas dan mengeluarkan lendir, tempe pahit dengan aroma tidak sedap, acar terlalu asam, dan ayam agak basi," jelas juminto.
atas kejadian tersebut, pemerintah desa trumbasanom meminta pihak penyedia mbg bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi.
menu tersebut diketahui dipasok oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) dari desa sidorejo, kecamatan kedungadem.
kasus serupa menimpa siswa sd dan mts
tak berhenti di sman 1 kedungadem, kasus serupa juga menimpa siswa sdn tumbrasanom dan mts plus nabawi pada kamis (2/10/2025).
menu mbg yang dikonsumsi siswa terdiri dari nasi putih, oseng buncis, orek tempe, sekotak susu, pisang, dan telur puyuh rebus.
makanan tersebut dipasok oleh sppg dari desa drokilo, kecamatan kedungadem.
data dari dinas kesehatan kabupaten bojonegoro mencatat rincian jumlah siswa yang terdampak sebagai berikut:
- sman 1 kedungadem: 22 siswa dirawat di puskesmas, 50 siswa dirawat di ruang uks, dan 61 siswa tidak masuk sekolah karena sakit.
- mts plus nabawi: 6 siswa mengalami sakit, 2 dirawat di puskesmas, 3 di ruang uks, dan 1 sudah dipulangkan lebih dulu.
- sdn tumbrasanom: 4 siswa mengalami sakit perut dan pusing.
seluruh pasien sudah dipulangkan, penyebab masih misterius
kepala dinas kesehatan (kadinkes) bojonegoro, ninik susmiati, menyatakan bahwa seluruh siswa yang sempat dirawat telah dipulangkan ke rumah masing-masing.
“semua (pasien) yang dirawat di puskesmas sudah dipulangkan,” ujar ninik susmiati, kamis (2/10/2025).
namun, ninik menegaskan bahwa penyebab pasti dari dugaan keracunan tersebut masih belum diketahui.
hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan lingkungan sekolah masih dalam proses.
“tidak menutup kemungkinan, penyebabnya bisa jadi karena faktor lain,” pungkasnya.
ia menjelaskan bahwa kasus seperti ini memiliki banyak kemungkinan penyebab, mulai dari makanan, air minum, alat makan, hingga kondisi dapur dan lingkungan sekolah.
insiden ini memicu sorotan terhadap pelaksanaan program mbg yang seharusnya menjadi solusi peningkatan gizi anak sekolah.
pemerintah daerah dan penyedia layanan gizi diminta untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi, kualitas bahan makanan, serta proses pengolahan dan penyajian.