bacakoran.co

Data Terkini, 10 Korban Tewas dan 103 Selamat dari Robohnya Ponpes Al Khoziny!

Jumlah Korban Meninggal Dunia Runtuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo --DetikNews

Data Terkini, 10 Korban Tewas dan 103 Selamat dari Robohnya Ponpes Al Khoziny!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - sampai hari ini, telah dinyatakan 10 korban tewas dalam kasus robohnya bangunan ponpes al khoziny, sidoarjo.

hal ini disampaikan oleh kepala kantor sar surabaya, nanang sigit dan ia juga ungkap ada 103 korban yang selamat.

"total semua pada hari ini adalah korban ditemukan lima orang dan semua dalam kondisi meninggal dunia sehingga kalau dijumlahkan seluruh korban yang ditemukan 10 meninggal dunia, 103 selamat," kata nanang, dikutip bacakoran.co dari , jum'at (3/10/2025).

ia ungkap korban kelima dievakuasi pukul 14.00 wib. korban telah dibawa ke rs bhayangkara polda jatim untuk identifikasi.

dan untuk semua korban yang terevakuasi hari ini berada di lantai satu musala tersebut.

"dua pertama itu di tempat wudu, kemudian yang duanya lagi ada di sisi sebelah kirinya atau di di bagian belakang dan juga yang kelima juga di sekitar situ," pungkas nanang.

proses evakuasi masih terus dilanjutkan hingga hari ini dan alat berat ekskavator juga terlihat membersihkan area sekitar reruntuhan bangunan.

sebelumnya bangunan empat lantai di pondok pesantren al khoziny, sidoarjo, roboh secara tragis pada senin, 29 september 2025.

musibah ini terjadi hanya beberapa jam setelah proses pengecoran lantai teratas rampung di pagi hari.

sekitar pukul 15.00 wib, saat para santri tengah melaksanakan salat asar berjamaah di lantai bawah, struktur bangunan tiba-tiba runtuh hingga menyisakan puing-puing di lantai dasar.

deputi operasi dan kesiapsiagaan basarnas, edy prakoso, menduga penyebab utama ambruknya bangunan adalah fondasi yang tidak mampu menopang beban konstruksi.

“diduga fondasi tidak kuat sehingga bangunan dari lantai empat runtuh hingga lantai dasar,” ujarnya.

arsitek sekaligus dosen binus university, denny setiawan, menekankan pentingnya audit menyeluruh terhadap struktur bangunan.

ia mempertanyakan apakah pembangunan melibatkan tenaga ahli seperti insinyur sipil atau arsitek, serta apakah metode pengecoran telah sesuai standar.

“jangan-jangan triplek yang digunakan berkualitas rendah, sehingga mudah ambruk,” katanya.

denny juga menyoroti kemungkinan fondasi yang terlalu kecil dan tipis, yang seharusnya hanya menopang dua lantai, bukan tiga atau empat.

ia menambahkan bahwa jika bangunan memiliki imb atau pbg, maka seharusnya perencanaan melibatkan ahli konstruksi.

ceo sobatbangun, taufiq hidayat, turut menegaskan bahwa bangunan yang roboh tanpa faktor bencana alam kemungkinan besar memiliki struktur yang lemah.

ia menjelaskan bahwa beton baru mencapai kekuatan maksimum setelah 28 hari, meski bisa diinjak sebelumnya.

“kalau mau melihat secara adil, proses pembangunannya harus ditelusuri,” tegasnya.

pakar teknik sipil dari its, mudji irmawan, menyebut bahwa bangunan tersebut tidak dirancang untuk bertingkat.

awalnya hanya satu lantai, namun seiring bertambahnya jumlah santri, lantai dua dan tiga ditambahkan tanpa perhitungan teknis yang matang.

“beban terus ditambah tanpa perencanaan sejak awal, ini tidak sesuai kaidah teknis,” ujarnya.

pengasuh ponpes, kh abdus salam mujib, mengungkapkan bahwa pengecoran dilakukan sejak pagi dan diperkirakan selesai sekitar pukul 12 siang.

saat salat asar berlangsung, terdengar suara seperti batu jatuh yang makin lama makin keras, hingga akhirnya bangunan runtuh.

tragedi ini menimpa lebih dari 140 santri. hingga kamis, 2 oktober 2025, pukul 16.00 wib, bnpb mencatat 108 korban berhasil dievakuasi, lima di antaranya meninggal dunia.

sekitar 59 santri masih terjebak di bawah reruntuhan, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Tag
Share