bacakoran.co

Luhut 'Sentil' Menkeu Purbaya: Penyerapan Anggaran MBG Sudah Meningkat, Tak Perlu Ambil Yang Tidak Diserap!

Ketua Den Luhut meminta Menkeu tidak mengalihkan anggaran MBG yang belum terserap--

BACAKORAN.CO - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (Den) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa penyerapan anggaran MBG (makan bergizi gratis) telah menunjukkan perbaikan signifikan.

Dalam pertemuan di kantor Den, Luhut menegaskan bahwa Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa tidak perlu mengalihkan anggaran MBG yang belum terserap ke program lain.

“Kedua juga tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik sehingga Menteri Keuangan gak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap," ujar Luhut dikutip Youtube Tribun.

Pernyataan tersebut sekaligus menjadi peringatan agar dana yang dialokasikan tidak disia-siakan.

BACA JUGA:Keracunan Dimana-mana di Jabar, BGN Janji Perketat SOP Program MBG!

“Kalau uang itu berputar di bawah itu kan menggerakkan ekonomi," tambahnya.

Luhut menyebut bahwa penyerapan anggaran MBG yang baik akan memicu perputaran uang di masyarakat, yang pada akhirnya mendongkrak sektor ekonomi bawah.

Ia juga menyampaikan data konkret bahwa dari lapangan kerja, hingga 300 ribu pekerjaan telah terserap dengan nilai Rp 80.000 — menunjukkan dampak nyata dari program ini.

Dalam rapat dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Luhut mengingatkan agar serapan dana dipantau secara ketat.

Hingga 3 Oktober 2025, data resmi menunjukkan total serapan anggaran MBG mencapai Rp 21,64 triliun, atau sekitar 34% dari total alokasi.

BACA JUGA:Meski Kerap Keracunan Masal, Luhut Panjaitan Sebut Tak Akan Stop Program MBG: Kalau Kurang, Perbaiki!

Untuk dana yang khusus untuk makan bergizi, serapannya mencapai Rp 18,63 triliun, yang setara dengan 37% dari alokasi target.

"Hari ini sudah Rp21,64 triliun, jadi sudah mencapai 34% untuk secara keseluruhan. Tetapi untuk bantuan pemerintah makan bergizinya Rp18,63 triliun itu sudah mencapai 37%," kata Kepala BGN.

Dengan demikian, progres penyerapan anggaran MBG menunjukkan tren positif.

Luhut 'Sentil' Menkeu Purbaya: Penyerapan Anggaran MBG Sudah Meningkat, Tak Perlu Ambil Yang Tidak Diserap!

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - (den) luhut binsar pandjaitan menyatakan bahwa penyerapan anggaran mbg (makan bergizi gratis) telah menunjukkan perbaikan signifikan.

dalam pertemuan di kantor den, luhut menegaskan bahwa menteri keuangan purbaya yudi sadewa tidak perlu mengalihkan anggaran mbg yang belum terserap ke program lain.

“kedua juga tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik sehingga menteri keuangan gak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap," ujar luhut dikutip youtube tribun.

pernyataan tersebut sekaligus menjadi peringatan agar dana yang dialokasikan tidak disia-siakan.

“kalau uang itu berputar di bawah itu kan menggerakkan ekonomi," tambahnya.

luhut menyebut bahwa penyerapan anggaran mbg yang baik akan memicu perputaran uang di masyarakat, yang pada akhirnya mendongkrak sektor ekonomi bawah.

ia juga menyampaikan data konkret bahwa dari lapangan kerja, hingga 300 ribu pekerjaan telah terserap dengan nilai rp 80.000 — menunjukkan dampak nyata dari program ini.

dalam rapat dengan kepala badan gizi nasional (bgn) dadan hindayana, luhut mengingatkan agar serapan dana dipantau secara ketat.

hingga 3 oktober 2025, data resmi menunjukkan total serapan anggaran mbg mencapai rp 21,64 triliun, atau sekitar 34% dari total alokasi.

untuk dana yang khusus untuk makan bergizi, serapannya mencapai rp 18,63 triliun, yang setara dengan 37% dari alokasi target.

"hari ini sudah rp21,64 triliun, jadi sudah mencapai 34% untuk secara keseluruhan. tetapi untuk bantuan pemerintah makan bergizinya rp18,63 triliun itu sudah mencapai 37%," kata kepala bgn.

dengan demikian, progres penyerapan anggaran mbg menunjukkan tren positif.

luhut menyebut bahwa jika dana terus terserap dengan baik dan merata, manfaatnya akan terasa luas dalam mengatasi tekanan ekonomi global yang tidak menentu.

purbaya pernah usulkan alihkan anggaran jika tidak terserap

sebelumnya, menteri keuangan purbaya yudhi sadewa sempat menyatakan niatnya untuk memindahkan dana mbg yang tidak terserap ke program lain, terutama program bantuan pangan beras 10 kg.

“jika tidak terserap dengan baik, saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap atau ke masyarakat seperti perluasan bantuan yang 2*10 kg beras," ujar purbaya

purbaya menyebut bahwa langkah tersebut akan diambil sebagai antisipasi jika penyerapan anggaran makan bergizi gagal mencapai target.

namun dengan data terbaru mengenai penyerapan anggaran mbg, luhut menilai langkah pengalihan tidak perlu dilakukan.

implikasi ekonomi dan rekomendasi kebijakan

1. stimulus bagi perekonomian bawa

dengan penyerapan anggaran mbg yang semakin baik, uang berputar langsung ke masyarakat yang membutuhkan.

hal ini menjadi stimulus sektor konsumsi dan aktivitas ekonomi lokal.

2. pengelolaan anggaran pemerintah mesti presisi

luhut menekankan agar alokasi tidak disepelekan dan harus disiapkan agar program mbg dapat menyerap dana secara maksimal.

agar tidak terjadi pemborosan atau anggaran yang tidak terserap.

3. pemantauan dan audit real time

agar penyerapan anggaran mbg terus terpantau, rekomendasi ditujukan agar koordinasi antar kementerian/lembaga diperkuat dan audit internal berjalan secara real time.

4. konsistensi dari kementerian keuangan

dengan data serapan terbaru, purbaya perlu menghormati tren tersebut dan menunda rencana pengalihan anggaran mbg.

keputusan yang konsisten akan menjaga kepercayaan publik.

fenomena penyerapan anggaran mbg yang membaik ini menjadi bukti bahwa program makan bergizi tidak hanya relevan secara sosial, tetapi juga strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi.

dengan data serapan yang terus meningkat, tekanan terhadap keputusan pengalihan anggaran bisa dihindari selama koordinasi dan pengawasan tetap intensif.

Tag
Share