bacakoran.co - beberapa hari terakhir, video yang menunjukkan menyeberangi sungai untuk berangkat sekolah di kabupaten nias selatan (nisel) menjadi perhatian publik.
dalam tersebut, siswa laki-laki dan perempuan mengenakan seragam pramuka mencoba menyeberangi sungai dengan kondisi arus cukup deras dan air berwarna cokelat.
aksi ini mengundang reaksi keras netizen, meminta segera bertindak memperbaiki fasilitas.
permintaan tersebut tak sekadar viral di media sosial si siswi dalam video secara langsung berteriak.
“bapak prabowo tolong bangun jembatan ini. kami tersiksa kalau hujan," ujarnya.
respon gubernur sumatera utara terhadap kejadian viral
menanggapi viralnya siswa menyeberangi sungai untuk berangkat sekolah, gubernur sumatera utara bobby nasution menyampaikan bahwa dirinya belum menerima laporan resmi dan belum melakukan monitoring lapangan.
“nanti saya lihat ya saya belum monitor belum dapat laporan juga,” ujarnya saat acara sosialisasi perumahan subsidi mbr di medan (9/10/2025).
pembangunan jembatan menjadi prioritas agar siswa menyeberangi sungai untuk berangkat sekolah tidak terulang.
ia menegaskan bahwa fasilitas dasar pendidikan, termasuk infrastruktur, akan menjadi perhatian serius.
dia juga menjelaskan regulasi terkait kewenangan pembangunan jembatan:
jika bentangan jembatan di bawah 100 meter, maka kewenangan berada di tingkat kabupaten/kota atau provinsi.
untuk jembatan dengan bentangan di atas 100 meter, kewenangan jatuh kepada pemerintah pusat.
“yang pasti kalau fasilitas dasar untuk pendidikan, tentunya infrastrukturnya, kita perhatikan. … detail belum dapat lapporannya,” tambahnya.
semoga setelah langkah pemeriksaan dan koordinasi, siswa menyeberangi sungai untuk berangkat sekolah tak lagi menjadi cerita berulang, melainkan kenangan kelam yang digantikan dengan kemudahan akses pendidikan yang layak.