Israel Akhirnya Menarik Mundur Pasukan IDF dari Jalur Gaza Setelah Gencatan Senjata Disepakati Bersama
Pasukan Israel mulai ditarik dari Jalur Gaza setelah disepakatinya gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas.-Gambar Ist-
“Pasukan mulai memposisikan diri di sepanjang garis penempatan yang diperbarui sebagai persiapan untuk perjanjian gencatan senjata dan pemulangan para sandera,” tulis pernyataan resmi IDF, dikutip dari CNN Indonesia.
Namun, juru bicara IDF Avichay Adraee mengingatkan bahwa penarikan tidak dilakukan secara penuh.
Beberapa wilayah Gaza masih dianggap berisiko tinggi dan tetap dijaga ketat oleh pasukan komando selatan.
“Anda tidak boleh mendekat ke pasukan IDF. Mendekati mereka berarti membahayakan diri sendiri,” ujar Adraee dalam pernyataan di akun media sosial X.
Ia menambahkan bahwa wilayah utara Gaza seperti Beit Hanoun, Beit Lahiya, dan Shejaiya, serta beberapa titik di selatan seperti Rafah dan Khan Younis, masih sangat berbahaya untuk didekati.
BACA JUGA:Usai Dideportasi Israel, Greta Thunberg Tiba di Yunani dan Bongkar Fakta Mengejutkan
Video konvoi kendaraan lapis baja IDF yang mulai meninggalkan Gaza juga diunggah di media sosial, menjadi simbol berakhirnya babak paling kelam dalam konflik dua tahun terakhir.
Detik-Detik Penarikan dan Ratifikasi Perdamaian
Kendaraan militer Israel telah ditarik dari Kota Gaza dan Khan Younis.
Badan pertahanan sipil Gaza mengonfirmasi penarikan tersebut, menyatakan bahwa pasukan Israel sudah meninggalkan sejumlah titik utama di wilayah yang sebelumnya menjadi pusat pertempuran.
“Pasukan Israel telah mundur dari beberapa wilayah di Kota Gaza,” ujar Mohammed al-Mughayyir, pejabat senior badan pertahanan sipil Gaza, dilansir dari kantor berita AFP.
BACA JUGA:Israel Cegat Rudal dari Houthi Yaman, Sirine Peringatan Menggema di Langit
BACA JUGA:Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, BKSAP DPR RI Desak Tindakan Internasional
Pemerintah Israel meratifikasi kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas pada Jumat malam waktu setempat, hanya 24 jam setelah mediator dari Mesir, Turki, dan Qatar mengumumkan keberhasilan perundingan.