bacakoran.co - dalam yang penuh ujian, setiap insan beriman tentu memiliki harapan terbesar yang melampaui urusan dunia.
bukan harta, bukan tahta, bukan pula popularitas.
harapan tertinggi seorang mukmin adalah dapat bersama rasulullah di akhirat kelak. inilah pesan yang begitu menyentuh dari ustadzah halimah alaydrus dalam tausiyah beliau yang berjudul “satu harapan di kelak.”
ustadzah halimah alaydrus dengan tutur lembutnya mengingatkan, bahwa ini hanyalah persinggahan.
apa pun yang kita kumpulkan, seberapa tinggi pencapaian kita, semuanya akan sirna.
yang kekal hanyalah amal, cinta, dan kerinduan kita kepada allah serta rasul-nya.
beliau berkata, “jika di dunia saja kita rindu kepada rasulullah, maka bayangkan betapa indahnya nanti ketika allah mempertemukan kita dengan beliau di akhirat.”
kerinduan yang menuntun pada ketaatan
rasa rindu kepada nabi muhammad bukan sekadar kata.
ia harus diwujudkan dalam amal nyata: meneladani akhlaknya, menjaga lisan, menebar kasih, dan memperbanyak salawat.
karena setiap salawat yang kita lantunkan, sebagaimana dijelaskan oleh ustadzah halimah, akan menjadi penghubung cinta antara kita dan baginda nabi.
melansir dari video tiktok @hijrahistiqomahislami, beliau mengingatkan bahwa siapa pun yang benar-benar mencintai rasulullah, pasti berusaha meniru setiap jejaknya.
mulai dari cara beribadah, bersikap lembut kepada sesama, hingga menahan amarah ketika disakiti.
inilah bukti cinta sejati bukan sekadar ucapan, tapi tindakan yang menumbuhkan kedekatan ruhani.
harapan seorang hamba: diterima dan dikumpulkan bersama kekasih allah
setiap manusia pasti akan melalui hari akhir.
di hari yang berat itu, satu-satunya penolong sejati hanyalah rahmat allah.
dan di antara karunia terbesar adalah diperkenankan bersama rasulullah.
ustadzah halimah alaydrus menggambarkan harapan ini dengan penuh rasa haru: “bayangkan jika di padang mahsyar, kita dipanggil oleh rasulullah, dan beliau berkata: ‘umatku…’ lalu kita termasuk di antara mereka.”
sebuah harapan yang menggetarkan hati karena hanya dengan rahmat allah dan cinta rasul, kita bisa mendapatkan tempat mulia itu.
menumbuhkan cinta yang ikhlas
untuk meraih harapan itu, ustadzah halimah mengajak kita memperbanyak amalan sederhana namun bernilai besar: memperbanyak salawat, menjaga salat, menolong sesama, dan memaafkan dengan hati lapang.
amalan-amalan itu menjadi tiket menuju kedekatan dengan rasulullah di akhirat nanti.
beliau menegaskan, cinta kepada rasulullah bukan hanya dalam bentuk kata dan lagu, tetapi dalam sikap.
jika beliau penyayang, maka kita pun harus penyayang.
jika beliau rendah hati, maka jangan ada kesombongan dalam diri kita.
mari kita rawat harapan itu
pada akhirnya, pesan ustadzah halimah alaydrus bukan sekadar nasihat, melainkan panggilan hati.
setiap langkah yang kita ambil di dunia ini hendaknya menjadi persiapan untuk pertemuan terindah di akhirat kelak.
mari perbanyak salawat, perbaiki ibadah, dan isi hati dengan cinta kepada rasulullah.
karena satu harapan terbesar kita semua adalah dapat memandang wajah rasulullah saw dan hidup abadi bersamanya di surga, dalam ridha allah swt.