Hujan Bukan Masalah! Inovasi Pengering Rumah Kaca U-PGRI Palembang Bikin Produksi UMKM Kerupuk Auto Ngebut
Musim hujan tak lagi jadi masalah bagi pelaku UMKM kerupuk kebut produksi berkat inovasi Tim PKM U-PGRI Palembang berupa teknologi pengering rumah kaca berkapasitas 250 kg per hari.--U-PGRI Palembang/ist
Yang paling keren, alat ini tetap berfungsi meski cuaca mendung, hujan, bahkan malam hari.
BACA JUGA:Inovasi Baru! Kemenkes Gunakan Aplikasi untuk Cegah Diabetes Anak Bertambah Parah
Dilengkapi dengan sumber panas tambahan, lampu penerangan listrik, dan exhaust fan, kelembapan udara tetap terjaga rendah.
Menjadikan hasil kerupuk lebih bersih, renyah, higienis, dan bebas jamur.
“Tujuan kami sederhana, membantu pelaku UMKM agar tetap bisa berproduksi tanpa khawatir cuaca,” ujar Muhammad Bakrie, M.Pd., ketua tim sekaligus dosen Universitas PGRI Palembang.
Tak Cuma Alat, tapi juga Ilmu Bisnis
BACA JUGA:Glass Block, Inovasi Desain Interior yang Bikin Rumah Lebih Terang dan Privasi
BACA JUGA: Inovasi Kompor Oli Bekas, Solusi Hemat dan Ramah Lingkungan di Tengah Krisis LPG
Tak berhenti di inovasi teknologi, tim U-PGRI Palembang juga membekali para mitra dengan pelatihan manajemen usaha, akuntansi, dan pemasaran digital.
Pelatihan dikemas menarik dengan gambar, tabel, simulasi akun digital marketing, hingga contoh desain merek dan logo usaha.
Semua materi dibuat dalam format visual poster dan banner agar mudah dicerna oleh pelaku UMKM.
Dengan begitu, para pengusaha kerupuk bukan cuma punya alat canggih, tapi juga skill baru untuk mengelola bisnis lebih profesional dan siap bersaing di pasar online.
BACA JUGA:E-balita: Inovasi PLN Icon Plus untuk Mencegah Stunting pada Anak
BACA JUGA:Apa itu Platform Merdeka Mengajar? Inovasi Kemendikbudristek untuk Meningkatkan Kinerja Guru
Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa
Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Universitas PGRI Palembang, yaitu Muhammad Bakrie, M.Pd., Adiguna, Agus Setiawan (Politeknik Negeri Sriwijaya), serta mahasiswa Arman Maulana Putra, Wahyu Hadadji, Mohammad Rafli Yansyah Aben, dan Elza Karani.
