bacakoran.co

Tragedi Memilukan! Seorang Mahasiswi UIN Surakarta Ditemukan Tewas Usai Terjun dari Lantai Lima Gedung Kampus

Lokasi mahasiswi jatuh berada di gedung kampus UIN Raden Mas Said Surakarta, Jumat 17 Oktober 2025.--detikcom

Polisi hingga saat ini masih melakukan koordinasi dengan keluarga korban dan pihak rumah sakit.

Identifikasi jenazah sudah dilakukan dan keluarga telah diminta datang untuk proses pemulasaraan.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak UIN Raden Mas Said Surakarta belum memberikan keterangan resmi.

Humas kampus, Zaki, juga belum merespons saat dihubungi wartawan untuk dimintai penjelasan terkait langkah kampus dalam menangani kasus ini.

BACA JUGA:Sheila Amelia, Mahasiswi UGM Ditemukan Tewas di Parit yang Sempat Dikabarkan Hilang 20 Hari, Ini Kronologinya!

BACA JUGA:Ada Kejanggalan, Mahasiswi UPI Ditemukan Meninggal di Gymnasium: Izin Bertemu Teman Sebelum Kejadian?

Tragedi ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia.

Kasus tersebut membuka kembali diskusi publik mengenai pentingnya dukungan kesehatan mental di lingkungan akademik.

Tekanan akademik, masalah sosial, hingga kesepian sering kali menjadi pemicu bagi mahasiswa yang mengalami gangguan psikologis.

Kampus diharapkan tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang aman yang peka terhadap kondisi emosional mahasiswanya.

Kasus ini juga memunculkan keprihatinan mendalam dari berbagai pihak.

BACA JUGA:Tolak Balikan, Pilu Mahasiswi Yogyakarta Natasya Hutagalung Terancam Buta, Gegara Disiram Air Keras

BACA JUGA:Mahasiswi UPI Tewas Akibat Jatuh dari Lantai 2 Gedung Gymnasium, Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Mengerikan!

Banyak yang berharap agar pihak universitas memperkuat layanan konseling dan memantau lebih intens mahasiswa dengan gangguan mental agar insiden serupa tidak terulang.

“Bullying (perundungan) tidak ada. Saya juga tadi cari informasi teman-teman terdekat, saksi-saksi,” tegas Tugiyo, menepis kabar dugaan perundungan yang beredar di media sosial.

Tragedi Memilukan! Seorang Mahasiswi UIN Surakarta Ditemukan Tewas Usai Terjun dari Lantai Lima Gedung Kampus

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - suasana tenang di kampus surakarta mendadak geger.

seorang berinisial hpn (21) ditemukan diduga setelah melompat dari lantai lima salah satu gedung kampus pada jumat pagi.

kejadian tragis itu terjadi sekitar pukul 10.00 wib di lingkungan kampus yang saat itu sedang sepi.

informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa mahasiswi tersebut merupakan warga desa blulukan, kecamatan colomadu, kabupaten karanganyar.

ia diduga melakukan aksi nekat itu seorang diri.

kapolsek kartasura, ajun komisaris polisi tugiyo, membenarkan insiden tersebut.

“iya, kejadian hari ini, jumat, sekitar pukul 10.00 wib,” ujarnya dikutip dari tempo.co.

tugiyo mengatakan, korban melompat dari rooftop lantai lima dengan menggunakan sebuah kursi yang kini sudah diamankan petugas sebagai barang bukti.

dari hasil pemeriksaan awal, polisi tidak menemukan tanda-tanda pendorongan atau keterlibatan pihak lain.

“kami olah tkp bersama inafis. tidak ada tanda-tanda penganiayaan maupun pelaku lain yang sengaja menjatuhkan korban,” jelas tugiyo, dikutip dari detikjateng.

tubuh korban diketahui sempat menghantam mobil dosen jenis toyota innova reborn berwarna hitam yang terparkir di bawah gedung sebelum akhirnya jatuh ke aspal.

saat pertama kali ditemukan, korban masih dalam kondisi hidup dan segera dibawa ke rumah sakit uns untuk mendapat pertolongan pertama.

namun, upaya penyelamatan tidak berhasil. sekitar tiga puluh menit setelah mendapat perawatan intensif, korban dinyatakan meninggal dunia.

“pada waktu jatuhnya masih hidup, di rumah sakit masih dipacu. tapi sekitar 30 menit kemudian meninggal dunia,” ujar tugiyo dikutip dari kompas.com.

dari hasil pemeriksaan saksi dan pihak kampus, korban diketahui memiliki riwayat gangguan mental.

polisi menyebut korban diduga mengidap gangguan bipolar dan pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya.

“dari informasi teman-temannya dan klinik kampus, dulu sempat pernah juga mencoba bunuh diri tapi berhasil dicegah. memang ada riwayat bipolar,” ungkap tugiyo kepada wartawan, dikutip dari tempo.co.

korban bahkan pernah terlihat hendak meloncat dari gedung yang sama pada bulan sebelumnya, namun aksinya berhasil digagalkan oleh rekan-rekannya yang melihat dan segera menarik korban menjauh dari balkon.

peristiwa naas ini diduga terjadi ketika korban sedang sendirian di lokasi.

saat suasana kampus cukup sepi, korban naik ke balkon lantai lima dan melompat tanpa diketahui siapapun.

“jika ada kecemasan dan gelisah, dia mencoba bunuh diri. sebelumnya ada keterangan dari saksi, dalam bulan ini mau bunuh diri juga, mau melompat dari gedung juga, dan ketahuan teman-temannya lalu ditarik, diberi pengertian, lalu tidak jadi bunuh diri,” kata tugiyo. 

polisi hingga saat ini masih melakukan koordinasi dengan keluarga korban dan pihak rumah sakit.

identifikasi jenazah sudah dilakukan dan keluarga telah diminta datang untuk proses pemulasaraan.

hingga berita ini diterbitkan, pihak uin raden mas said surakarta belum memberikan keterangan resmi.

humas kampus, zaki, juga belum merespons saat dihubungi wartawan untuk dimintai penjelasan terkait langkah kampus dalam menangani kasus ini.

tragedi ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan tinggi di indonesia.

kasus tersebut membuka kembali diskusi publik mengenai pentingnya dukungan kesehatan mental di lingkungan akademik.

tekanan akademik, masalah sosial, hingga kesepian sering kali menjadi pemicu bagi mahasiswa yang mengalami gangguan psikologis.

kampus diharapkan tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang aman yang peka terhadap kondisi emosional mahasiswanya.

kasus ini juga memunculkan keprihatinan mendalam dari berbagai pihak.

banyak yang berharap agar pihak universitas memperkuat layanan konseling dan memantau lebih intens mahasiswa dengan gangguan mental agar insiden serupa tidak terulang.

“bullying (perundungan) tidak ada. saya juga tadi cari informasi teman-teman terdekat, saksi-saksi,” tegas tugiyo, menepis kabar dugaan perundungan yang beredar di media sosial.

kematian mahasiswi uin surakarta ini meninggalkan duka mendalam sekaligus peringatan keras bahwa isu kesehatan mental bukan hal sepele.

di balik prestasi akademik, banyak mahasiswa berjuang dalam diam melawan kecemasan dan tekanan psikologis yang berat.

Tag
Share