7 Laga Tanpa Kemenangan, Pelatih dan Pemain Siap Tanggung Jawab
Pemain Persis siap tanggung jawab atas kekalahan dari Malut United.-persis-
BACAKORAN.CO - Persis Solo mengalami masa sulit di Super League 2025/2026. Mereka puasa kemenangan hingga tujuh pertandingan.
Puasa kemenangan Persis Solo di Super League semakin panjang menyusul kekalahan 1-3 yang dirasakan saat menjamu Malut United di Stadion Manahan Solo, Senin (20/10).
Bahkan di laga ini, Persis Solo sempat tertinggal tiga gol oleh tim tamu. Ini setelah mereka mencetak gol masing-masing menit ke-30 dan 53 melalui Tyronne Del Pino.
Kemudian pada babak kedua kembali lahir gol dari Yakob Sayuri pada menit 58. Tim tuan rumah berjuluk Laskar Sambernyawa kemudian memperkecil ketertinggalan lewat gol sundulan Kodai Tanaka pada menit ke-68.
Usai pertandingan, Pelatih Kepala Persis Peter de Roo mengaku kecewa dengan hasil dan permainan para anak asuhnya. Dia menyebut banyak kesalahan yang dibuat pemain hingga tim lawan mampu mencetak gol.
BACA JUGA:Malut United Incar Hat-trick Menang, Persis Wajib Waspada!
Pertahanan tim yang kurang terorganisir juga membuat gawang Persis mudah dibobol Malut United.
"Saya kecewa secara hasil dan penampilan karena sudah diprediksi Malut memang berbahaya dengan serangan balik andalan mereka," jelas de Roo.
"Melawan Malut tidak bisa banyak melakukan kesalahan dan tadi ada banyak kesalahan seperti kesalahan umpan dan lini belakang tidak terorganisir, sehingga lawan bisa memaksimalkannya,” lanjut Juru Taktik asal Belanda ini.

Pelatih Persis Peter de Roo belum bisa hadirkan kemenangan lagi di Super League 2025/2026 setelah menang atas Madura United di awal kompetisi. -persis-
Dengan gentle, Coach Peter mengakui jika para pemainnya sulit menembus pertahanan lawan. Ini karena tempo permainan yang pelan.
Apalagi di kotak penalti lawan. Bola sulit sekali dalam jangkauan pemain.
"Saat masuk ke pertahanan lawan kita kesusahan dan aliran bola ke kotak penalti kurang bagus. Memang secara permainan kita kesulitan membongkar pertahanan lawan,” ujarnya.
Dari sisi pemain, Eky Taufik menyebut bahwa kekalahan ini karena para pemain kurang baik dalam menjalankan instruksi pelatih. Ditambah banyak kesalahan fatal yang dibuat pemain hingga berakibat kebobolan.