Heboh! Giok Raksasa 5.000 Ton Ditemukan di Hutan Nagan Raya Aceh
Penemuan batu giok 5.000 ton di Beutong, Aceh, jadi harapan baru pembangunan Masjid Giok Nagan Raya yang dirancang sebagai ikon spiritual dunia./Kolase Bacakoran.co--Instagram @fakta.indo
Batu giok yang ditemukan akan dimanfaatkan untuk melanjutkan pembangunan Masjid Agung Baitul 'Ala, yang lebih dikenal sebagai Masjid Giok Aceh.
Masjid ini dirancang menggunakan batu giok asli sebagai elemen utama pada bagian eksterior dan interior bangunan.
“Seluruh batu giok yang ditemukan akan dikelola untuk kepentingan masyarakat luas dan kemaslahatan umat,” tegas Teuku Raja Keumangan.
Ia menambahkan bahwa penemuan ini semakin memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam menyelesaikan pembangunan masjid yang digadang-gadang akan menjadi ikon spiritual dunia.
“Ini adalah batu dengan ukuran lebih berat dan lebih besar dari penemuan batu giok sebelumnya,” katanya.
Harapan untuk Indonesia dan Dunia
BACA JUGA:Penemuan Mayat Wanita Diduga ODGJ di Sungai Cikeas Bogor, Polisi Lakukan Penyelidikan
Bupati yang juga mantan anggota DPR Aceh itu menekankan bahwa kekayaan alam ini bukan hanya berkah bagi Nagan Raya, tetapi juga aset yang dapat memberikan manfaat luas bagi bangsa dan bahkan dunia internasional.
“Ini merupakan salah satu anugerah Allah yang patut kita syukuri. Mungkin tidak semua daerah di Indonesia memiliki kekayaan seperti ini. Karena itu, peruntukannya harus untuk kemaslahatan umat dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” jelasnya.
Ia berharap bahwa keberadaan batu giok raksasa ini dapat menjadi pemicu semangat baru dalam pembangunan daerah, sekaligus memperkenalkan Nagan Raya sebagai pusat batu giok berkualitas tinggi yang memiliki nilai spiritual dan ekonomi.
Menuju Masjid Giok sebagai Ikon Dunia
Dengan cadangan giok baru ini, proses penyelesaian Masjid Giok Aceh diharapkan dapat dipercepat.
Masjid yang dirancang dengan arsitektur megah dan bahan utama dari batu giok lokal ini diimpikan menjadi simbol perdamaian, kemakmuran, dan spiritualitas yang tidak hanya membanggakan Aceh, tetapi juga Indonesia.
“la berharap, kekayaan alam yang menjadi anugerah besar bagi Kabupaten Nagan Raya ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi Indonesia bahkan dunia,” tutup Teuku Raja Keumangan.
Penemuan ini menjadi bukti bahwa kekayaan alam Indonesia, jika dikelola dengan bijak dan berpihak pada kepentingan publik, dapat menjadi fondasi pembangunan yang berkelanjutan dan bermakna.
Kabupaten Nagan Raya kini berdiri di ambang sejarah, dengan batu giok sebagai saksi bisu perjalanan menuju kemaslahatan umat dan kebanggaan nasional.