bacakoran.co

Pandji Pragiwaksono Singgung Adat Toraja, PMTI Tuntut Permintaan Maaf Terbuka!

Pandji Pragiwaksono Singgung Adat Toraja, PMTI Tuntut Permintaan Maaf Terbuka--Merdeka.com

Menurut Amson, ada dua hal dalam materi Pandji yang sangat melukai hati masyarakat Toraja.

Pertama, anggapan bahwa warga Toraja jatuh miskin karena pesta adat. Kedua, gambaran jenazah yang disimpan di ruang tamu atau depan televisi.

BACA JUGA:Sempat Jadi Couple Goals, Hari Ini Raisa dan Hamish Daud Jalani Sidang Perdana Perceraian!

BACA JUGA:Pengedar Narkoba Kecele, Jual Sabu-sabu Kepada Polisi, Bandarnya Lolos

“Itu tidak benar dan sangat menyinggung,” tegasnya.

Amson menjelaskan bahwa dalam tradisi Toraja, jenazah tidak disimpan sembarangan.

Jika keluarga belum siap menggelar Rambu Solo, jenazah akan disemayamkan di ruang khusus yang telah disiapkan secara adat.

“Kalau keluarga memang belum mampu, akan ada kesepakatan bersama untuk memakamkan. Tidak pernah ada yang menaruh jenazah di depan TV,” tambahnya.

BACA JUGA:Red Notice Riza Chalid dan Jurist Tan Tak Kunjung Terbit, Polri Ungkap Alasannya!

BACA JUGA:Diciduk Kasus Narkoba, Onad Ajukan Permohonan Rehabilitasi, Polda: Punya Hak!

PMTI menuntut Pandji untuk bertanggung jawab secara moral atas pernyataannya. Mereka meminta komika tersebut untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

“Ini bukan hanya soal satu suku, tapi pelajaran bagi semua pihak agar tidak seenaknya mempermainkan budaya orang lain, sekalipun dalam konteks humor,” tutup Amson.

Kontroversi ini membuka diskusi publik yang lebih luas tentang batas-batas etika dalam komedi, terutama ketika menyangkut budaya dan tradisi lokal.

Banyak netizen menilai bahwa komedi seharusnya tidak menjadi ruang untuk merendahkan nilai-nilai adat, apalagi yang berkaitan dengan kematian dan penghormatan terakhir bagi keluarga.

Pandji Pragiwaksono Singgung Adat Toraja, PMTI Tuntut Permintaan Maaf Terbuka!

Ayu

Ayu


bacakoran.co - potongan video stand-up komedi pandji pragiwaksono yang menyinggung adat toraja, khususnya tradisi pemakaman rambu solo, viral dan memicu gelombang protes dari masyarakat.

dalam video yang beredar luas di media sosial, pandji menyampaikan materi yang dianggap tidak pantas dijadikan bahan lelucon, terutama karena menyentuh aspek budaya yang sakral bagi masyarakat toraja.

dalam cuplikan tersebut, pandji menyebut bahwa banyak warga toraja jatuh miskin karena memaksakan diri menggelar pesta kematian yang mahal.

ia juga menggambarkan jenazah keluarga yang belum dimakamkan dibiarkan terbaring di ruang tamu, tepat di depan televisi.

“di toraja, kalau ada keluarga yang meninggal, makaminnya pakai pesta yang mahal banget. bahkan banyak orang toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya,” ucap pandji dalam video itu, disambut tawa penonton.

tak berhenti di situ, pandji melanjutkan dengan menyebut bahwa karena keterbatasan dana, jenazah akhirnya dibiarkan di ruang tamu.

“dan banyak yang nggak punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. ini praktik umum. jenazahnya ditaruh aja di ruang tv di ruang tamu gitu. kalau untuk keluarganya sih biasa aja ya, tapi kalau ada yang bertamu kan bingung ya. nonton apapun di tv berasa horor,” lanjutnya.

pernyataan ini langsung menuai kecaman dari berbagai pihak, terutama dari perhimpunan masyarakat toraja indonesia (pmti).

ketua pmti makassar, amson padolo, menyayangkan sikap pandji yang dianggap tidak sensitif terhadap nilai-nilai budaya.

“kami sangat menyayangkan seorang tokoh publik berpendidikan seperti pandji menjadikan adat toraja sebagai bahan lelucon,” ujar amson, dikutip dari detiksulsel.

menurut amson, ada dua hal dalam materi pandji yang sangat melukai hati masyarakat toraja.

pertama, anggapan bahwa warga toraja jatuh miskin karena pesta adat. kedua, gambaran jenazah yang disimpan di ruang tamu atau depan televisi.

“itu tidak benar dan sangat menyinggung,” tegasnya.

amson menjelaskan bahwa dalam tradisi toraja, jenazah tidak disimpan sembarangan.

jika keluarga belum siap menggelar rambu solo, jenazah akan disemayamkan di ruang khusus yang telah disiapkan secara adat.

“kalau keluarga memang belum mampu, akan ada kesepakatan bersama untuk memakamkan. tidak pernah ada yang menaruh jenazah di depan tv,” tambahnya.

pmti menuntut pandji untuk bertanggung jawab secara moral atas pernyataannya. mereka meminta komika tersebut untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

“ini bukan hanya soal satu suku, tapi pelajaran bagi semua pihak agar tidak seenaknya mempermainkan budaya orang lain, sekalipun dalam konteks humor,” tutup amson.

kontroversi ini membuka diskusi publik yang lebih luas tentang batas-batas etika dalam komedi, terutama ketika menyangkut budaya dan tradisi lokal.

banyak netizen menilai bahwa komedi seharusnya tidak menjadi ruang untuk merendahkan nilai-nilai adat, apalagi yang berkaitan dengan kematian dan penghormatan terakhir bagi keluarga.

Tag
Share