20 Siswa SDN Meruya Selatan Diduga Alami Keracunan Usai MBG, Ini Klarifikasi Kepala SPPG
20 siswa sdn meruya selatan diduga alami keracunan usai MBG, ini klarifikasi kepala SPPG--
Namun setiap pihak ketiga yang terlibat wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SHLS) dari BPOM.
Meski begitu, demi mengantisipasi kejadian serupa, Satria menegaskan bahwa ke depan SPPG akan mengolah seluruh menu MBG sendiri tanpa melibatkan UMKM.
BACA JUGA:Terungkap, Red Notice Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Terbit, Tenyata Ini yang Dilakukan Interpol!
BACA JUGA:Pelaku Pelecehan Wanita saat Salat di Masjid Lampung Ditangkap, Ngaku Suka dan Sering Nonton Porno
“Semua akan diproses langsung di dapur internal agar kualitas dan kebersihan lebih mudah dikontrol,” ujar Satria.
Dari 20 siswa yang mengeluhkan gejala, tujuh di antaranya sempat dibawa ke RSUD Kembangan.
Namun hasil pemeriksaan medis menunjukkan kondisi normal dan tidak ditemukan tanda-tanda keracunan.
Satria menyebut fenomena gejala massal bisa saja terjadi karena sugesti setelah satu siswa berteriak merasa mencium aroma aneh.
BACA JUGA:Siapa Bilang Rugi? Prabowo Sebut Transportasi Publik Whoosh Justru Untungkan Rakyat
Setelah kejadian tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) memutuskan untuk menghentikan sementara operasional dapur SPPG Meruya Selatan hingga hasil uji laboratorium dari Labkesda DKI Jakarta keluar.
Satria menegaskan pihaknya akan mengikuti seluruh SOP keamanan pangan yang berlaku.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan kualitas makanan sekolah.
Meski tidak ditemukan indikasi keracunan, langkah evaluasi dan kontrol ketat tetap dibutuhkan agar kasus serupa tidak terulang.
BACA JUGA:Terjaring OTT, KPK Masih Menghitung Uang yang Disita dari Gubernur Riau, Nominalnya Fantastis?