bacakoran.co

Tetapkan 3 Tersangka Baru! KPK Ungkap Perkembanagan Penyidikan Kasus Korupsi RSUD Kolaka Timur!

KPK tetapkan tiga tersangka baru kasus korupsi RSUD Kolaka Timur, 6 November 2025.--Kompas.com

KPK telah menetapkan lima tersangka pertama dari hasil OTT, yaitu Bupati Kolaka Timur Abdul Azis, penanggung jawab proyek dari Kementerian Kesehatan Andi Lukman Hakim, serta PPK proyek Ageng Dermanto.

Dua pihak swasta juga turut ditetapkan, yakni Deddy Karnady dari PT Pilar Cerdas Putra dan Arif Rahman dari rekanan KSO PT PCP.

Sejumlah barang bukti telah disita, termasuk dokumen pengadaan proyek, uang tunai, serta rekaman komunikasi elektronik antara para pihak yang terlibat.

BACA JUGA:Sempat Terjaring OTT, Kini Gubernur Riau Abdul Wahid Ditetapkan Sebagai Tersangka Oleh KPK di Korupsi Anggaran

BACA JUGA:Terjaring OTT, KPK Ungkap Orang Kepercayaan Gubernur Riau Serahkan Diri ke KPK, 10 Orang dalam Pemeriksaan!

Penggeledahan juga dilakukan di ruang kerja pejabat di Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Pada hari yang sama, penyidik KPK memeriksa beberapa saksi, termasuk Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Azhar Jaya, di Gedung Merah Putih KPK.

Selain Azhar, turut diperiksa teller Bank Sultra cabang Jakarta Feggy Istiana, Komisaris PT Pilar Cerdas Putra Hidayat, dan Direktur PT Patroon Arsindo Nugroho Budiharto.

Pemeriksaan dilakukan untuk menelusuri aliran dana dan peran pihak-pihak terkait.

Sementara itu, Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menegaskan bahwa lembaganya berkomitmen menuntaskan perkara ini hingga ke akar.

BACA JUGA:OTT Gubernur Riau Kader PKB oleh KPK, Cak Imin Akhirnya Buka Suara, Begini Responsnya!

BACA JUGA:Terbongkar! KPK Sita Uang Asing dan Rupiah Lebih dari Rp1 Miliar di Riau

“KPK menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan lima orang sebagai tersangka,” ujar Asep sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Para tersangka diduga terlibat dalam praktik suap menyuap terkait proyek pembangunan RSUD Kolaka Timur yang dikerjakan melalui mekanisme kerja sama operasi (KSO).

Abdul Azis, Andi Lukman Hakim, dan Ageng Dermanto diduga sebagai penerima suap, sementara Deddy Karnady dan Arif Rahman berperan sebagai pemberi.

Tetapkan 3 Tersangka Baru! KPK Ungkap Perkembanagan Penyidikan Kasus Korupsi RSUD Kolaka Timur!

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co -  kembali mengembangkan kasus dugaan proyek pembangunan rumah sakit umum daerah (rsud) , sulawesi tenggara.

lembaga antirasuah itu menetapkan tiga orang tersangka baru, memperluas daftar pelaku yang sebelumnya telah menjerat lima nama, termasuk bupati kolaka timur nonaktif, abdul azis.

juru bicara kpk, budi prasetyo, membenarkan adanya pengembangan penyidikan dalam perkara tersebut.

“benar, ada pengembangan penyidikan, dan kpk sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka baru,” kata budi seperti dikutip dari tempo.co.

dari informasi yang diperoleh, tiga tersangka baru itu terdiri atas seorang staf di kementerian kesehatan berinisial hp, orang kepercayaan bupati abdul azis berinisial y, dan seorang konsultan penghubung antara kontraktor dan pejabat pembuat komitmen (ppk) berinisial agf.

kasus ini bermula dari yang dilakukan kpk pada awal agustus 2025 di jakarta, kendari, dan makassar.

dalam operasi itu, lembaga antirasuah mengamankan 12 orang dari berbagai latar belakang yang diduga terlibat dalam praktik suap proyek peningkatan fasilitas rsud kolaka timur.

proyek bernilai rp 126,3 miliar tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (dak) kementerian kesehatan tahun anggaran 2025.

berdasarkan penyelidikan awal, kpk menduga telah terjadi pengondisian lelang sejak januari 2025 agar pt pilar cerdas putra (pcp) memenangkan proyek.

sebagai imbalannya, pihak tertentu disebut meminta commitment fee sebesar 8 persen dari total nilai proyek, atau sekitar rp 9 miliar.

kpk telah menetapkan lima tersangka pertama dari hasil ott, yaitu bupati kolaka timur abdul azis, penanggung jawab proyek dari kementerian kesehatan andi lukman hakim, serta ppk proyek ageng dermanto.

dua pihak swasta juga turut ditetapkan, yakni deddy karnady dari pt pilar cerdas putra dan arif rahman dari rekanan kso pt pcp.

sejumlah barang bukti telah disita, termasuk dokumen pengadaan proyek, uang tunai, serta rekaman komunikasi elektronik antara para pihak yang terlibat.

penggeledahan juga dilakukan di ruang kerja pejabat di direktorat jenderal pelayanan kesehatan kementerian kesehatan, jakarta.

pada hari yang sama, penyidik kpk memeriksa beberapa saksi, termasuk direktur jenderal pelayanan kesehatan kemenkes, azhar jaya, di gedung merah putih kpk.

selain azhar, turut diperiksa teller bank sultra cabang jakarta feggy istiana, komisaris pt pilar cerdas putra hidayat, dan direktur pt patroon arsindo nugroho budiharto.

pemeriksaan dilakukan untuk menelusuri aliran dana dan peran pihak-pihak terkait.

sementara itu, deputi bidang penindakan dan eksekusi kpk, asep guntur rahayu, menegaskan bahwa lembaganya berkomitmen menuntaskan perkara ini hingga ke akar.

“kpk menaikkan perkara ini ke tahap penyidikan dengan menetapkan lima orang sebagai tersangka,” ujar asep sebagaimana dikutip dari kompas.com.

para tersangka diduga terlibat dalam praktik suap menyuap terkait proyek pembangunan rsud kolaka timur yang dikerjakan melalui mekanisme kerja sama operasi (kso).

abdul azis, andi lukman hakim, dan ageng dermanto diduga sebagai penerima suap, sementara deddy karnady dan arif rahman berperan sebagai pemberi.

menurut asep, penetapan para tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan bukti kuat atas dugaan pelanggaran undang-undang tindak pidana korupsi (tipikor).

“sebagaimana diatur dalam pasal 12 huruf a atau b atau pasal 11 dan pasal 12b uu pemberantasan tindak pidana korupsi, juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 kuhp,” tegas asep.

saat ini, seluruh tersangka ditahan di rumah tahanan (rutan) kpk gedung merah putih di jakarta untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.

kpk juga memastikan akan terus menelusuri aliran dana korupsi dalam proyek rsud kolaka timur guna memastikan seluruh pihak yang terlibat dapat dimintai pertanggungjawaban hukum.

kasus ini menjadi sorotan publik karena memperlihatkan praktik korupsi yang diduga melibatkan pejabat daerah dan oknum kementerian dalam proyek strategis bidang kesehatan.

dengan tambahan tiga tersangka baru, kpk kini menjerat total delapan orang dalam skandal proyek rsud kolaka timur yang bernilai miliaran rupiah tersebut.

Tag
Share