Mulai Sekarang Jaga Lisan Jika Ingin Selamat saat Kiamat, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat ingatkan pentingnya menjaga lisan agar selamat dunia akhirat./Kolase Bacakoran.co--Freepik.com
Ucapan yang buruk seperti ghibah, fitnah, dan ujaran kebencian, menurut UAH, sangat berbahaya dan dapat memperberat timbangan dosa seseorang di hari kiamat.
BACA JUGA:Benarkah Kebodohan Termasuk Tanda Kiamat? Begini Penjelasan dari Hadis yang Shahih
BACA JUGA:Setelah Kiamat, Ternyata Ini Nabi Pertama yang Mendapat Pakaian saat Hari Kebangkitan Manusia
Oleh karena itu, kehati-hatian dalam berbicara harus menjadi bagian dari praktik keimanan.
Dalam kehidupan sehari-hari, godaan untuk membicarakan keburukan orang lain sangatlah besar. Kalimat sederhana seperti,
“Eh, kamu tahu enggak tentang si fulan itu?” bisa menjadi pintu masuk bagi dosa ghibah yang berkepanjangan.
UAH menegaskan bahwa memilih diam adalah bentuk kesadaran bahwa lisan bisa menjadi sumber kehancuran. Jika tidak ada manfaat dari ucapan yang akan disampaikan, maka menahan diri adalah langkah bijak.
Beliau juga menjelaskan bahwa menjaga lisan bukan hanya soal menghindari kata-kata kasar, tetapi juga mencakup larangan menyebarkan informasi yang belum jelas, tidak mencela, dan tidak menyakiti hati orang lain dengan ucapan.
Di hari akhir nanti, bukan hanya tangan dan kaki yang akan dihisab, tetapi juga lisan.
Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa mayoritas penghuni neraka berasal dari dosa-dosa lisan yang meremehkan kebaikan dan memperbesar keburukan.
Ustadz Adi Hidayat turut mengingatkan bahwa mulut yang digunakan untuk berdzikir, membaca Al-Qur’an, dan menyebarkan kebaikan akan menjadi saksi kebaikan di akhirat.
Sebaliknya, mulut yang digunakan untuk mencaci dan menggunjing akan menjadi saksi keburukan.
Beliau mengajak umat Islam untuk mulai membiasakan diri berbicara hal-hal yang baik.
BACA JUGA:Waspada! Ini 4 Golongan Manusia yang Merugi di Hari Kiamat Berdasarkan Penjelasan Hadis dan Ulama
BACA JUGA:Tanda Kiamat Ketika Ka'bah Hancur dan Tak Lagi Dikunjungi, Begini Penjelasannya dalam Hadis