bacakoran.co

Tips Parenting Hadapi Anak Sering Memukul dan Menggigit Tanpa Kekerasan, Orang Tua Wajib Tahu Cara Hadapinya!

Tips parenting hadapi anak sering memukul dan menggigit tanpa kekerasan, orang tua wajib tahu cara hadapinya!-Ilustrasi -

Dengan kalimat sederhana, anak belajar mengekspresikan emosi secara verbal dan bukan secara fisik.

3. Ajarkan Cara Alternatif untuk Ekspresi Emosi

Anak yang suka memukul atau menggigit biasanya melampiaskan energi emosinya secara tiba-tiba.

Untuk mengatasinya, ajari anak cara yang lebih sehat, misalnya dengan cara:

BACA JUGA:Anak Alergi Gandum? Ini Alasan Roti Gluten Free Jadi Pilihan Tepat

BACA JUGA:Anak Alergi Gandum? Ini Alasan Roti Gluten Free Jadi Pilihan Tepat

- memeluk boneka

- meremas stress ball

- menarik napas dalam 3 kali

- duduk diam sebentar lalu bicara

BACA JUGA:Waktu Terbaik Sarapan Anak agar Cerdas dan Fokus di Sekolah, Kunci Anak Semangat dan Pintar Belajar

BACA JUGA:Sikap Anak kepada Kedua Orang Tua ala Ustadzah Halimah Alaydrus: Kunci Hidup Penuh Berkah

Kegiatan alternatif ini akan membantu anak melepas emosi tanpa menyakiti orang lain.

4. Gunakan Time Out Positif

Time out bukan hukuman keras, tapi waktu jeda untuk anak menenangkan diri.

Ajak anak duduk di tempat khusus “calm corner” selama 1–3 menit.

BACA JUGA:5 Ciri Anak Keracunan Makanan Ayam dari Jatah MBG, Orang Tua Wajib Tahu Biar Gak Kecolongan!

Tips Parenting Hadapi Anak Sering Memukul dan Menggigit Tanpa Kekerasan, Orang Tua Wajib Tahu Cara Hadapinya!

Melly

Melly


bacakoran.co - tidak sedikit orang tua yang kebingungan ketika anak mereka tiba-tiba suka menggigit, memukul, mencubit atau melakukan tindakan agresif lainnya saat marah atau tidak mendapatkan keinginannya.

perilaku ini biasanya terjadi pada anak yang sedang berada dalam fase perkembangan emosional, khususnya usia balita.

pada masa tersebut, anak belum sepenuhnya mampu mengendalikan emosi serta belum bisa mengungkapkan perasaan dengan kata-kata.

itulah kenapa, menggigit atau memukul sering menjadi respons spontan untuk mengekspresikan rasa frustasi, kecewa, takut, atau ingin mendapatkan perhatian.

namun, hal ini perlu ditangani dengan cara yang benar agar tidak berlanjut hingga menjadi kebiasaan yang terbawa saat ia tumbuh lebih besar.

berikut ini adalah lima cara efektif yang bisa orang tua lakukan untuk menghadapi anak yang suka menggigit dan memukul dengan tepat dan tetap lembut, tanpa kekerasan balik.

1. tetap tunjukkan sikap tenang

ketika anak menggigit atau memukul, orang tua harus mengontrol emosi terlebih dahulu.

jangan memarahi dengan nada tinggi apalagi membalas dengan kekerasan yang sama.

anak kecil sangat sensitif dan reaksinya dipengaruhi oleh respons orang tua.

jika orang tua melawan dengan marah, anak akan merasa semakin panik dan justru menganggap kekerasan itu “boleh dilakukan”.

beri contoh sikap tenang yang lembut, namun tetap tegas.

katakan bahwa perilaku seperti memukul dan menggigit tidak dibenarkan.

dengan begitu, anak belajar mengatur emosi dari contoh real yang ia lihat setiap hari.

2. beri penjelasan dengan bahasa sederhana

anak usia balita belum mampu mengolah emosi secara penuh.

karena itu, orang tua harus mengajarinya memahami perasaan sendiri.

arahkan anak menunjukkan rasa kecewa atau marah dengan cara lebih baik.

coba katakan kalimat seperti:

- “kalau kamu marah, bilang marah ya, bukan pukul.”

- “kalau tidak suka, bilang stop.”

dengan kalimat sederhana, anak belajar mengekspresikan emosi secara verbal dan bukan secara fisik.

3. ajarkan cara alternatif untuk ekspresi emosi

anak yang suka memukul atau menggigit biasanya melampiaskan energi emosinya secara tiba-tiba.

untuk mengatasinya, ajari anak cara yang lebih sehat, misalnya dengan cara:

- memeluk boneka

- meremas stress ball

- menarik napas dalam 3 kali

- duduk diam sebentar lalu bicara

kegiatan alternatif ini akan membantu anak melepas emosi tanpa menyakiti orang lain.

4. gunakan time out positif

time out bukan hukuman keras, tapi waktu jeda untuk anak menenangkan diri.

ajak anak duduk di tempat khusus “calm corner” selama 1–3 menit.

tujuannya bukan membuat anak takut, tapi membantu anak belajar bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya.

time out positif dilakukan tanpa bentakan dan tanpa memaksa.

setelah selesai, lakukan dialog ringan agar anak mengerti kesalahannya dan tahu apa yang harus dilakukan nanti.

5. konsisten dan tidak plin plan

semua cara yang dilakukan akan sia-sia jika orang tua tidak konsisten.

setiap ada perilaku memukul atau menggigit, orang tua harus memberikan respons yang sama: tegas, berikan batasan, lalu arahkan perilaku yang benar.

anak akan memahami bahwa perilaku agresif tidak mendapatkan “reward”, tidak mendapatkan perhatian positif, dan bukan cara yang tepat untuk menarik perhatian.

perilaku anak yang suka menggigit dan memukul adalah bagian dari proses tumbuh dan belajar mengelola emosi.

orang tua tidak perlu panik atau merasa gagal.

yang terpenting adalah tetap sabar, tidak membalas dengan kekerasan, dan melakukan pendekatan yang tepat.

dengan pembiasaan, arahan, teladan, dan respon yang konsisten, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang, mampu mengontrol emosinya, dan memahami bahwa kekerasan bukan cara untuk mendapatkan perhatian atau menyelesaikan masalah.

Tag
Share