bacakoran.co

Kapal Induk Raksasa AS Tiba di Amerika Latin, Ketegangan dengan Venezuela Kian Memanas

Kapal induk AS USS Gerald R. Ford tiba di amerika latin, ketegangan meningkat--

Ia menuduh langkah AS bukan sekadar operasi militer biasa, melainkan upaya terselubung untuk menggulingkan pemerintahannya.

“Amerika sedang mencari alasan untuk menyerang Venezuela dan merebut sumber daya kami,” ujar Maduro dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional.

BACA JUGA:Dari OTT Kini KPK Ungkap Dugaan Pergeseran Anggaran Dinas PUPR Riau hingga Jatah Preman Rp7 Miliar

BACA JUGA:Api Membawa di Pagar Jati, 28 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Washington sebelumnya telah mengeluarkan tuduhan berat terhadap Maduro, termasuk dugaan keterlibatan dalam perdagangan narkoba internasional.

Bahkan, pada Agustus lalu, pemerintah AS menggandakan tawaran hadiah hingga US$50 juta bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro.

Tuduhan tersebut, tentu saja, dibantah keras oleh pihak Caracas.

Sejak awal 2025, militer AS diketahui telah melakukan sedikitnya 19 operasi militer terhadap kapal-kapal yang dicurigai mengangkut narkoba di kawasan Karibia dan Samudra Pasifik Amerika Latin.

BACA JUGA:Viral! Video Gus Elham Yahya Cium Anak Kecil, Wamenag Geram Beri Respon Begini

BACA JUGA:Terungkap, Alasan Shell Belum Ingin Membeli BBM dari Pertamina!

Laporan menyebut, 76 orang tewas dalam serangkaian serangan tersebut.

Langkah agresif ini membuat situasi semakin memanas, terutama karena beberapa di antara korban disebut bukan bagian dari kelompok kriminal, melainkan warga sipil yang berada di area konflik.

Menanggapi ancaman tersebut, Maduro menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam.

Ia mengklaim telah menyiapkan jutaan warga bersenjata untuk membela tanah air jika AS benar-benar melakukan intervensi militer.

BACA JUGA:BMKG: Magnitudo 4,2 Guncang Mimika Papua Tengah, Ini Titik dan Kedalaman Gempanya

Kapal Induk Raksasa AS Tiba di Amerika Latin, Ketegangan dengan Venezuela Kian Memanas

Melly

Melly


bacakoran.co - ketegangan politik antara amerika serikat (as) dan venezuela kembali naik ke level baru.

kapal induk terbesar milik as, uss gerald r. ford, kini resmi berlabuh di perairan amerika latin.

langkah ini menjadi sinyal kuat dari washington bahwa mereka siap menunjukkan kekuatan militernya di kawasan yang kian panas.

langkah ini menambah daftar panjang pengerahan aset militer as di sekitar laut karibia, yang sebelumnya sudah dipenuhi kapal perang, kapal selam nuklir, hingga pesawat tempur siluman f-35.

menurut laporan reuters pada rabu (12/11/2025), presiden donald trump telah memerintahkan pengerahan uss gerald r. ford sejak bulan lalu.

kapal induk ini merupakan kebanggaan angkatan laut as, kapal terbaru dan terbesar di dunia yang mulai aktif sejak 2017.

dibangun dengan teknologi supercanggih, uss gerald r. ford membawa lebih dari 5.000 personel militer, ratusan jet tempur, dan sistem pertahanan mutakhir yang mampu meluncurkan serangan ke berbagai titik dalam waktu singkat.

pentagon, melalui pernyataan resminya, telah mengonfirmasi kedatangan kapal induk tersebut di perairan amerika latin.

menurut departemen pertahanan as, kehadiran kapal ini bertujuan untuk mendukung operasi “memutus rantai perdagangan narkotika” serta “membongkar jaringan kriminal transnasional” yang dianggap mengancam keamanan kawasan.

namun, kehadiran uss gerald r. ford di kawasan justru memicu reaksi keras dari presiden venezuela, nicolás maduro.

ia menuduh langkah as bukan sekadar operasi militer biasa, melainkan upaya terselubung untuk menggulingkan pemerintahannya.

“amerika sedang mencari alasan untuk menyerang venezuela dan merebut sumber daya kami,” ujar maduro dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional.

washington sebelumnya telah mengeluarkan tuduhan berat terhadap maduro, termasuk dugaan keterlibatan dalam perdagangan narkoba internasional.

bahkan, pada agustus lalu, pemerintah as menggandakan tawaran hadiah hingga us$50 juta bagi siapa pun yang bisa memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan maduro.

tuduhan tersebut, tentu saja, dibantah keras oleh pihak caracas.

sejak awal 2025, militer as diketahui telah melakukan sedikitnya 19 operasi militer terhadap kapal-kapal yang dicurigai mengangkut narkoba di kawasan karibia dan samudra pasifik amerika latin.

laporan menyebut, 76 orang tewas dalam serangkaian serangan tersebut.

langkah agresif ini membuat situasi semakin memanas, terutama karena beberapa di antara korban disebut bukan bagian dari kelompok kriminal, melainkan warga sipil yang berada di area konflik.

menanggapi ancaman tersebut, maduro menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam.

ia mengklaim telah menyiapkan jutaan warga bersenjata untuk membela tanah air jika as benar-benar melakukan intervensi militer.

“jutaan pria dan wanita bersenjata akan berbaris di seluruh negeri jika amerika menyerang caracas,” tegasnya.

militer venezuela disebut telah menyiagakan berbagai senjata buatan rusia, meskipun sebagian merupakan persenjataan lama.

namun, pemerintahan maduro menegaskan akan melawan dengan taktik perang gerilya dan sabotase apabila washington memutuskan menyerang melalui udara atau darat.

kedatangan uss gerald r. ford di amerika latin bukan sekadar langkah rutin militer.

ini adalah sinyal kuat bahwa konflik politik antara as dan venezuela berpotensi meningkat menjadi konfrontasi bersenjata.

dunia kini menanti langkah berikutnya, apakah diplomasi masih punya ruang, atau justru kawasan amerika latin akan menjadi panggung baru ketegangan global.

Tag
Share