bacakoran.co

Siswa SMPN 19 Tangsel Meninggal Dunia Usai Dugaan Dipukul Kursi Besi, Polisi Gercep Selidiki Kasus Perundungan

Ilustrasi, Kasus perundungan SMPN 19 Tangsel kembali memicu perhatian publik setelah seorang siswa 13 tahun meninggal dunia usai dirawat sepekan.--AI

BACAKORAN.CO - Kasus perundungan SMPN 19 Tangsel kembali menjadi sorotan setelah siswa SMPN 19 Tangsel meninggal dunia pada Minggu (16/11) pagi.

Korban bernama Muhammad Hisyam, 13 tahun, mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama sepekan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

Keluarga memastikan bahwa siswa SMPN 19 Tangsel meninggal dunia tak lama setelah kondisi korban memburuk pascakejadian dugaan kekerasan di lingkungan sekolah. 

“Akan kami bawa ke rumah duka di Ciater Tangsel, dan akan dimakamkan hari ini juga,” ujar kakak sepupu korban, Rizky Fauzi dikutip Metrotv.

BACA JUGA:Ukraina Siap Lanjutkan Negosiasi Pertukaran 1.200 Tahanan dengan Rusia, Upaya Kemanusiaan Berlanjut

Kuasa hukum keluarga, Alvian, turut meyakinkan kabar bahwa siswa SMPN 19 Tangsel meninggal dunia. 

“Pada pukul enam pagi keluarga yang ada di rumah mendapat kabar dari paman korban yang di rumah sakit, jika korban tutup usia. Keluarga lagi menuju ke rumah sakit,” kata Alvian. 

Dalam laporan yang beredar dan dikutip dari akun Instagram @seputartangsel, terungkap bahwa Hisyam sebelumnya mengalami luka berat di kepala setelah diduga menjadi sasaran perundungan oleh teman sekelasnya. 

Insiden itu terjadi pada 20 Oktober 2025 dan memicu gelombang simpati serta kemarahan publik. 

BACA JUGA:Keluarga MUA Viral Pria yang Mengaku Wanita Bernama Dea Lipa Ucapkan Permohonan Maaf!

Kejadian tersebut menjadi inti dari kasus perundungan SMPN 19 Tangsel yang kini ditangani serius oleh pihak keluarga dan kuasa hukum.

Dalam unggahan tersebut, keluarga menceritakan bahwa kepala Hisyam dipukul menggunakan kursi besi sekolah. 

Kondisi ini memicu keluhan serius hingga membuat siswa SMPN 19 Tangsel meninggal dunia setelah kehilangan kemampuan berjalan, sering pingsan, dan mengalami penurunan fungsi tubuh lain.

Keluarga berharap dukungan moral masyarakat agar almarhum mendapatkan husnul khatimah. 

Siswa SMPN 19 Tangsel Meninggal Dunia Usai Dugaan Dipukul Kursi Besi, Polisi Gercep Selidiki Kasus Perundungan

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - smpn 19 tangsel kembali menjadi sorotan setelah siswa smpn 19 tangsel meninggal dunia pada minggu (16/11) pagi.

korban bernama muhammad hisyam, 13 tahun, mengembuskan napas terakhir setelah menjalani selama sepekan di rs fatmawati, jakarta selatan.

keluarga memastikan bahwa siswa smpn 19 tangsel meninggal dunia tak lama setelah kondisi korban memburuk pascakejadian di lingkungan sekolah. 

“akan kami bawa ke rumah duka di ciater tangsel, dan akan dimakamkan hari ini juga,” ujar kakak sepupu korban, rizky fauzi dikutip metrotv.

kuasa hukum keluarga, alvian, turut meyakinkan kabar bahwa siswa smpn 19 tangsel meninggal dunia. 

“pada pukul enam pagi keluarga yang ada di rumah mendapat kabar dari paman korban yang di rumah sakit, jika korban tutup usia. keluarga lagi menuju ke rumah sakit,” kata alvian. 

dalam laporan yang beredar dan dikutip dari akun instagram @seputartangsel, terungkap bahwa hisyam sebelumnya mengalami luka berat di kepala setelah diduga menjadi sasaran perundungan oleh teman sekelasnya. 

insiden itu terjadi pada 20 oktober 2025 dan memicu gelombang simpati serta kemarahan publik. 

kejadian tersebut menjadi inti dari kasus perundungan smpn 19 tangsel yang kini ditangani serius oleh pihak keluarga dan kuasa hukum.

dalam unggahan tersebut, keluarga menceritakan bahwa kepala hisyam dipukul menggunakan kursi besi sekolah. 

kondisi ini memicu keluhan serius hingga membuat siswa smpn 19 tangsel meninggal dunia setelah kehilangan kemampuan berjalan, sering pingsan, dan mengalami penurunan fungsi tubuh lain.

keluarga berharap dukungan moral masyarakat agar almarhum mendapatkan husnul khatimah. 

mereka juga menegaskan bahwa kasus perundungan smpn 19 tangsel tidak boleh terulang, mengingat korban sempat menahan sakit selama sehari sebelum akhirnya berani melapor. 

sebagai catatan, peristiwa ini kembali menambah daftar kasus kekerasan yang memakan korban jiwa. 

fakta bahwa siswa smpn 19 tangsel meninggal dunia memperkuat desakan agar pihak sekolah dan pemerintah daerah bergerak cepat memperbaiki sistem perlindungan siswa. 

Tag
Share