bacakoran.co

dr Boyke Ungkap Cara Menghitung Masa Subur Wanita untuk Program Hamil, Dijamin Akurat!

dr Boyke jelaskan cara menghitung masa subur dengan metode kalender dan tanda fisik agar peluang hamil lebih besar.--Freepik.com

BACAKORAN.CO - Program hamil atau promil sering kali menjadi tantangan bagi banyak pasangan. 

Salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan adalah mengetahui kapan masa subur terjadi. 

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Boyke Dian Nugraha, memberikan penjelasan sederhana mengenai cara menghitung masa subur agar peluang kehamilan bisa lebih optimal.

Menurut dr Boyke, masih banyak pasangan yang belum memahami waktu terbaik untuk berhubungan. 

Akibatnya, usaha promil sering tidak menghasilkan kehamilan karena dilakukan di luar masa subur. 

Ia menekankan bahwa pengetahuan tentang masa subur adalah langkah pertama yang wajib dipahami sebelum memulai program hamil.

“Kalau mau program hamil, yang paling penting itu tahu dulu masa suburnya kapan. Banyak yang salah hitung, jadi percuma sudah usaha tapi waktunya tidak tepat,” ujar dr Boyke, dikutip Bacakoran.co dari kanal Kacamata dr Boyke.

Cara Sederhana di Rumah

BACA JUGA:Wanita Wajib Baca! dr Boyke Ungkap Makanan dan Kebiasaan yang Ganggu Siklus Menstruasi

BACA JUGA:Ngidam Mie Instan Saat Hamil? dr. Boyke Ungkap Risiko Serius Makan Mie Instan untuk Perkembangan Janin

dr Boyke menjelaskan bahwa cara paling mudah untuk mengetahui masa subur adalah dengan mencatat siklus menstruasi minimal tiga bulan terakhir. 

Dari catatan tersebut, pasangan bisa menentukan kapan masa subur dimulai dan berakhir.

“Ambil tiga bulan terakhir, lihat siklus paling pendek dan paling panjang. Dari situ kita bisa tentukan masa suburnya,” jelasnya.

Langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

  1. Ambil siklus terpendek, lalu kurangi 18. Hasilnya menjadi perkiraan hari pertama masa subur.
  2. Ambil siklus terpanjang, lalu kurangi 11. Hasilnya menjadi perkiraan hari terakhir masa subur.

Sebagai contoh, dr Boyke memberikan ilustrasi:

dr Boyke Ungkap Cara Menghitung Masa Subur Wanita untuk Program Hamil, Dijamin Akurat!

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - program hamil atau promil sering kali menjadi tantangan bagi banyak pasangan. 

salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan adalah mengetahui kapan masa subur terjadi. 

dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr boyke dian nugraha, memberikan penjelasan sederhana mengenai cara menghitung masa subur agar peluang kehamilan bisa lebih optimal.

menurut dr boyke, masih banyak pasangan yang belum memahami waktu terbaik untuk berhubungan. 

akibatnya, usaha promil sering tidak menghasilkan kehamilan karena dilakukan di luar masa subur. 

ia menekankan bahwa pengetahuan tentang masa subur adalah langkah pertama yang wajib dipahami sebelum memulai program hamil.

“kalau mau program hamil, yang paling penting itu tahu dulu masa suburnya kapan. banyak yang salah hitung, jadi percuma sudah usaha tapi waktunya tidak tepat,” ujar dr boyke, dikutip bacakoran.co dari kanal kacamata dr boyke.

cara sederhana di rumah

dr boyke menjelaskan bahwa cara paling mudah untuk mengetahui masa subur adalah dengan mencatat siklus menstruasi minimal tiga bulan terakhir. 

dari catatan tersebut, pasangan bisa menentukan kapan masa subur dimulai dan berakhir.

“ambil tiga bulan terakhir, lihat siklus paling pendek dan paling panjang. dari situ kita bisa tentukan masa suburnya,” jelasnya.

langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

  1. ambil siklus terpendek, lalu kurangi 18. hasilnya menjadi perkiraan hari pertama masa subur.
  2. ambil siklus terpanjang, lalu kurangi 11. hasilnya menjadi perkiraan hari terakhir masa subur.

sebagai contoh, dr boyke memberikan ilustrasi:

“misalnya siklus terpendek 26 hari, kurangi 18 jadi 8. artinya masa suburnya sekitar hari ke-8. lalu siklus terpanjang 30 hari, kurangi 11 jadi 19. jadi masa suburnya antara hari ke-8 sampai hari ke-19,” terang dr boyke.

frekuensi hubungan yang disarankan

selain mengetahui masa subur, dr boyke juga menekankan pentingnya frekuensi hubungan intim. 

menurutnya, hubungan setiap dua hari sekali pada masa subur adalah cara terbaik untuk meningkatkan peluang pembuahan.

“kenapa dua hari sekali? karena sperma itu bisa hidup 2–5 hari di rahim. jadi tidak harus setiap hari, malah kalau terlalu sering bisa menurunkan kualitas sperma,” ujarnya.

dengan strategi ini, pasangan tidak perlu merasa terbebani untuk berhubungan setiap hari, namun tetap memiliki peluang besar untuk terjadinya kehamilan.

tanda fisik masa subur

selain metode kalender, tubuh perempuan sebenarnya memberikan tanda-tanda alami ketika sedang berada dalam masa subur. 

dr boyke menyebutkan beberapa indikator yang bisa diperhatikan:

  1. lendir serviks menjadi lebih jernih, licin, dan elastis.
  2. suhu basal tubuh mengalami sedikit peningkatan.
  3. gairah seksual biasanya meningkat.

“tubuh itu sebenarnya kasih tanda. kalau lendirnya bening kayak putih telur, itu tanda lagi subur,” tambahnya.

tantangan bagi siklus tidak teratur

tidak semua perempuan memiliki siklus haid yang teratur. 

bagi mereka, menghitung masa subur dengan metode kalender bisa kurang akurat. 

untuk kondisi ini, dr boyke memberikan beberapa saran tambahan:

  1. catat siklus lebih panjang, misalnya enam bulan.
  2. lakukan pemeriksaan hormonal ke dokter bila diperlukan.
  3. gunakan ovulation test pack untuk membantu memprediksi masa subur.

“kalau haidnya nggak teratur, hitungan masa subur biasanya kurang akurat. boleh dibantu dengan alat tes ovulasi,” katanya.

menghitung masa subur memang tidak rumit, tetapi ketepatan waktu sangat menentukan keberhasilan program hamil. 

dr boyke menegaskan bahwa usaha promil akan lebih efektif jika dilakukan pada periode yang tepat.

“kalau masa suburnya benar, peluang hamil itu jauh lebih besar,” tutupnya.

Tag
Share