bacakoran.co

BMKG Tegaskan Sudah Peringatkan Kepala Daerah Perihal Siklon Tropis Senyar 8 Hari Sebelum Banjir Sumatera

Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah di Kemendagri, Jakarta, Senin (1/12/25).--detikcom

Fenomena Siklon Tropis Senyar ini termasuk kejadian langka di wilayah Indonesia, karena negara ini tidak termasuk daerah rawan siklon tropis.

Teuku Faisal menjelaskan bahwa terbentuknya siklon ini terjadi akibat anomali atmosfer, perubahan cuaca, dan suhu yang tidak biasa di Selat Malaka.

Suhu perairan yang relatif hangat memperkuat pembentukan awan hujan, sehingga meskipun Siklon Senyar termasuk kategori paling rendah, dampaknya sangat besar.

Teuku Faishal menjelaskan bahwa siklon terjebak di antara daratan Sumatera dan Semenanjung Malaysia, berputar di wilayah tersebut sehingga hujan lebat terjadi lebih dari dua atau tiga hari.

BACA JUGA:Menkes Kirim 3 Pesawat Pembawa Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Sumatera: Logistik & Tenaga Medis Dipercepa

BACA JUGA:Kayu Gelondongan Hanyut Terbawa Arus Banjir Bandang di Sibolga, ini Respon Gubernur Sumut Bobby Nasution!

BMKG menekankan pentingnya koordinasi dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana hidrometeorologi di masa depan.

Kepala daerah diharapkan lebih responsif terhadap informasi BMKG melalui pos atau koordinator di tiap provinsi.

“Ada lima balai besar yang kami miliki, itu memiliki wewenang untuk memberikan warning langsung ke provinsinya. Bisa diundang untuk diajak berdiskusi bagaimana persiapan-persiapan ancaman berikutnya,” kata Teuku Faisal.

Bencana banjir dan longsor di Sumatera menjadi peringatan bahwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem memerlukan perhatian serius.

Curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat menunjukkan risiko bencana yang meningkat.

BACA JUGA:Update Korban Banjir dan Longsor Sumut: 166 Tewas dan 143 Orang Masih Dalam Proses Pencarian

BACA JUGA:Viral! Bantuan Tak Kunjung Datang, Warga Terdampak Banjir di Sibolga-Tapteng Nekat Jarah Minimarket

BMKG mengingatkan bahwa koordinasi, mitigasi, dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama untuk mengurangi dampak bencana di masa mendatang.

BMKG Tegaskan Sudah Peringatkan Kepala Daerah Perihal Siklon Tropis Senyar 8 Hari Sebelum Banjir Sumatera

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co -  dan tanah longsor yang terjadi di aceh, sumatera utara, dan sumatera barat pada 25–27 november 2025 menimbulkan korban jiwa dan kerugian materiil yang signifikan.

menyampaikan bahwa salah satu penyebab utama bencana tersebut adalah munculnya fenomena siklon tropis senyar yang memicu curah hujan ekstrem di wilayah terdampak.

kepala bmkg, teuku faisal fathani, menjelaskan bahwa lembaganya telah memberikan peringatan dini kepada pemerintah daerah sejak delapan hari sebelum pembentukan siklon.

“siklon tropis senyar itu sudah bisa kita prediksi sekitar delapan hari sebelum proses pembentukan siklon. jadi di daerah aceh, sumatera utara, sumatera barat itu kepala balai 1, balai besar bmkg wilayah 1 itu sudah mengeluarkan warning delapan hari sebelumnya, diulang lagi empat hari sebelumnya, kemudian dua hari sebelumnya,” ujarnya dalam rapat koordinasi di kementerian dalam negeri, jakarta, senin (1/12/2025).

peringatan tersebut ditujukan agar kepala daerah dapat segera meningkatkan kewaspadaan dan menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat.

meskipun demikian, bencana tetap terjadi karena intensitas hujan yang sangat tinggi.

menurut bmkg, curah hujan di beberapa wilayah bahkan melebihi volume hujan bulanan dalam satu hari.

“bahkan tertinggi ada yang 411 mm per hari di kabupaten bireuen. ini bahkan lebih tinggi dari hujan bulanan di sana, mungkin 1,5 bulan ya. jadi ini tumpah dalam satu hari dan bayangkan itu terjadi selama tiga hari,” jelas teuku faisal.

akibat curah hujan ekstrem tersebut, tanah dan lahan di wilayah terdampak tidak mampu menampung volume air, sehingga mengakibatkan banjir bandang, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur yang luas.

mencatat hingga minggu (30/11/2025), sebanyak 442 warga meninggal dunia dan 402 orang masih hilang, sementara ribuan lainnya mengungsi.

fenomena siklon tropis senyar ini termasuk kejadian langka di wilayah indonesia, karena negara ini tidak termasuk daerah rawan siklon tropis.

teuku faisal menjelaskan bahwa terbentuknya siklon ini terjadi akibat anomali atmosfer, perubahan cuaca, dan suhu yang tidak biasa di selat malaka.

suhu perairan yang relatif hangat memperkuat pembentukan awan hujan, sehingga meskipun siklon senyar termasuk kategori paling rendah, dampaknya sangat besar.

teuku faishal menjelaskan bahwa siklon terjebak di antara daratan sumatera dan semenanjung malaysia, berputar di wilayah tersebut sehingga hujan lebat terjadi lebih dari dua atau tiga hari.

bmkg menekankan pentingnya koordinasi dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam menghadapi bencana hidrometeorologi di masa depan.

kepala daerah diharapkan lebih responsif terhadap informasi bmkg melalui pos atau koordinator di tiap provinsi.

“ada lima balai besar yang kami miliki, itu memiliki wewenang untuk memberikan warning langsung ke provinsinya. bisa diundang untuk diajak berdiskusi bagaimana persiapan-persiapan ancaman berikutnya,” kata teuku faisal.

bencana banjir dan longsor di sumatera menjadi peringatan bahwa perubahan iklim dan cuaca ekstrem memerlukan perhatian serius.

curah hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat menunjukkan risiko bencana yang meningkat.

bmkg mengingatkan bahwa koordinasi, mitigasi, dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama untuk mengurangi dampak bencana di masa mendatang.

Tag
Share