bacakoran.co

BNPB Update Kabar Korban Banjir Sumatera: 867 Tewas dan 521 Orang Hilang

BNPB laporkan 867 tewas, 521 hilang, dan 300 ribu lebih pengungsi akibat banjir bandang serta longsor di Sumatera./Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone

BACAKORAN.CO - Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus menimbulkan duka mendalam. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru pada Jumat (5/12/2025) sore, mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 867 orang. 

Selain itu, sebanyak 521 orang masih dinyatakan hilang dan sekitar 4.200 orang mengalami luka-luka.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan rincian korban jiwa dalam konferensi pers.

"Total di tiga provinsi ini 867 korban meninggal dunia," kata Abdul.

Menurut Abdul, di Aceh tercatat 345 korban meninggal dunia, di Sumatera Utara 312 orang, dan di Sumatera Barat 210 orang. 

Sementara itu, korban hilang terbanyak berada di Sumbar dengan 214 orang, disusul Aceh sebanyak 174 orang, dan Sumut 133 orang.

"Masih ada 521 lainnya yang hilang dan dalam proses pencarian," ucap Abdul.

Dampak Kerusakan Infrastruktur

Selain korban jiwa, BNPB juga melaporkan kerusakan parah pada infrastruktur. 

Data menunjukkan lebih dari 121 ribu rumah warga rusak, sementara 1.100 fasilitas umum terdampak. 

Fasilitas kesehatan yang rusak mencapai 270 unit, fasilitas pendidikan 509 unit, rumah ibadah 338 unit, serta 405 jembatan yang putus. 

Secara keseluruhan, bencana ini melanda 51 kabupaten/kota di tiga provinsi.

Jumlah pengungsi pun sangat besar, lebih dari 300 ribu jiwa harus meninggalkan rumah mereka. 

BNPB mencatat pengungsi terbanyak berada di Aceh Tamiang dengan 281 ribu jiwa, disusul Aceh Timur 163 ribu jiwa, Aceh Utara 115 ribu jiwa, dan Pidie Jaya 67 ribu jiwa.

Status Bencana Belum Nasional

BNPB Update Kabar Korban Banjir Sumatera: 867 Tewas dan 521 Orang Hilang

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di aceh, sumatera utara, dan sumatera barat terus menimbulkan duka mendalam. 

badan nasional penanggulangan bencana (bnpb) merilis data terbaru pada jumat (5/12/2025) sore, mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 867 orang. 

selain itu, sebanyak 521 orang masih dinyatakan hilang dan sekitar 4.200 orang mengalami luka-luka.

kepala pusat data, informasi, dan komunikasi kebencanaan bnpb, abdul muhari, menyampaikan rincian korban jiwa dalam konferensi pers.

"total di tiga provinsi ini 867 korban meninggal dunia," kata abdul.

menurut abdul, di aceh tercatat 345 korban meninggal dunia, di sumatera utara 312 orang, dan di sumatera barat 210 orang. 

sementara itu, korban hilang terbanyak berada di sumbar dengan 214 orang, disusul aceh sebanyak 174 orang, dan sumut 133 orang.

"masih ada 521 lainnya yang hilang dan dalam proses pencarian," ucap abdul.

dampak kerusakan infrastruktur

selain korban jiwa, bnpb juga melaporkan kerusakan parah pada infrastruktur. 

data menunjukkan lebih dari 121 ribu rumah warga rusak, sementara 1.100 fasilitas umum terdampak. 

fasilitas kesehatan yang rusak mencapai 270 unit, fasilitas pendidikan 509 unit, rumah ibadah 338 unit, serta 405 jembatan yang putus. 

secara keseluruhan, bencana ini melanda 51 kabupaten/kota di tiga provinsi.

jumlah pengungsi pun sangat besar, lebih dari 300 ribu jiwa harus meninggalkan rumah mereka. 

bnpb mencatat pengungsi terbanyak berada di aceh tamiang dengan 281 ribu jiwa, disusul aceh timur 163 ribu jiwa, aceh utara 115 ribu jiwa, dan pidie jaya 67 ribu jiwa.

status bencana belum nasional

meski angka korban dan kerusakan sangat besar, pemerintah hingga kini belum menetapkan bencana banjir dan longsor di sumatera sebagai bencana nasional. 

hal ini menimbulkan desakan dari berbagai pihak agar status segera dinaikkan. 

namun, menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan (pmk), pratikno, menegaskan bahwa penanganan sudah dilakukan dengan skala nasional.

"seluruh kementerian/lembaga diperintahkan oleh bapak presiden termasuk tni-polri, bnpb dan semua komponen untuk mengerahkan sumber dayanya semaksimal mungkin menangani bencana di sumatera. jadi sekali lagi penanganannya benar-benar penanganan full kekuatan secara nasional," kata pratikno di lanud halim perdanakusuma, rabu (3/12).

menurut pratikno, meski belum ada penetapan resmi sebagai bencana nasional, presiden prabowo telah menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk turun tangan. 

tni, polri, bnpb, serta instansi lain diminta mengerahkan sumber daya maksimal demi mempercepat proses evakuasi, pencarian korban, dan pemulihan infrastruktur.

tantangan penanganan

bnpb menekankan bahwa pencarian korban hilang masih menjadi tantangan besar. 

kondisi medan yang sulit, akses jalan yang terputus, serta cuaca yang tidak menentu memperlambat proses evakuasi. 

ribuan relawan bersama aparat gabungan terus berupaya menembus lokasi terdampak untuk menyalurkan bantuan logistik dan layanan kesehatan.

selain itu, kebutuhan pengungsi yang mencapai ratusan ribu jiwa menjadi perhatian utama. 

bnpb bersama pemerintah daerah menyalurkan bantuan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, serta mendirikan posko darurat di berbagai titik. 

namun, jumlah pengungsi yang sangat besar membuat distribusi bantuan harus dilakukan dengan koordinasi ketat agar tidak terjadi kekurangan di lokasi tertentu.

harapan dan langkah lanjutan

pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus mengerahkan seluruh kekuatan nasional dalam penanganan bencana ini. 

meski status belum ditetapkan sebagai bencana nasional, langkah-langkah yang dilakukan sudah mencerminkan penanganan berskala nasional.

bnpb juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan di wilayah sumatera masih tinggi. 

abdul muhari menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan koordinasi lintas sektor agar korban tidak terus bertambah.

bencana banjir bandang dan longsor di aceh, sumatera utara, dan sumatera barat kini menjadi salah satu tragedi terbesar yang menimpa indonesia dalam beberapa tahun terakhir. 

dengan jumlah korban jiwa yang mencapai ratusan, ribuan orang luka-luka, serta ratusan ribu pengungsi, penanganan bencana ini menjadi ujian besar bagi pemerintah dan seluruh elemen bangsa.

Tag
Share