bacakoran.co

Anggaran Pemulihan Banjir Sumatera Tembus Rp51,8 Triliun, Prabowo Pastikan Negara Mampu!

Presiden Prabowo menyampaikan arahan dari Banda Aceh Terkait Penanganan & Pemulihan Bencana Aceh, Sumut, & Sumbar.--YouTube/Sekretariat Presiden

BACAKORAN.CO - Pemerintah pusat menetapkan estimasi kebutuhan anggaran pemulihan pasca-banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mencapai lebih dari Rp51,8 triliun. 

Angka tersebut disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, dalam rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Aceh pada Minggu, 7 Desember 2025.

Suharyanto menjelaskan bahwa perhitungan tersebut merupakan hasil koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang terus memperbarui data berdasarkan asesmen kerusakan di tiga provinsi. 

“Kami laporkan ini secara nasional Bapak Presiden, dari Kementerian PU (Pekerjaan Umum) dengan penjumlahan dari tiga provinsi, estimasi yang diperlukan dana adalah sekian Bapak Presiden, Rp 51,82 triliun,” ujarnya, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden. 

Ia menegaskan bahwa angka itu masih bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai pendataan lapangan.

BACA JUGA:Prabowo Terbitkan Inpres Rehabilitasi Banjir Sumatera! Tunjuk KSAD Pimpin Satgas Percepatan Perbaikan

BACA JUGA:Viral Video Dugaan Pembalakan Liar di Pesisir Barat Lampung Bikin Warga Resah, Polda Lakukan Penyelidikan

Kerusakan yang ditimbulkan bencana hidrometeorologi di Sumatera terbilang luas dan kompleks. 

BNPB mencatat sebanyak 37.546 rumah warga rusak, mulai dari rusak berat, hilang tersapu banjir, rusak sedang hingga rusak ringan. 

Fasilitas umum dan infrastruktur vital juga terdampak, termasuk jembatan, jalan, tempat ibadah, sekolah, pondok pesantren, rumah sakit, puskesmas, serta sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, tambak, dan perkantoran. 

Selain itu, jumlah warga terdampak juga sangat besar, mencapai 975.075 orang mengungsi, dengan korban meninggal 921 orang dan 392 orang dinyatakan hilang.

Aceh menjadi daerah dengan dampak terparah dan membutuhkan anggaran pemulihan terbesar sebesar Rp25,41 triliun. 

BACA JUGA:Sungai Aek Godang di Sibolga Mengalami Pendangkalan Parah Usai Longsor, Warga Cemas Sungai Kini Mirip Daratan

BACA JUGA:Pasca Banjir Sumatera, Viral Ajakan Patungan Beli Hutan dari Netizen Demi Selamatkan Satwa dan Ekosistem

Anggaran Pemulihan Banjir Sumatera Tembus Rp51,8 Triliun, Prabowo Pastikan Negara Mampu!

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - pemerintah pusat menetapkan estimasi kebutuhan anggaran pemulihan pasca-banjir dan longsor di aceh, sumatera utara, dan sumatera barat mencapai lebih dari rp51,8 triliun. 

angka tersebut disampaikan kepala , letjen tni suharyanto, dalam rapat terbatas bersama presiden di aceh pada minggu, 7 desember 2025.

suharyanto menjelaskan bahwa perhitungan tersebut merupakan hasil koordinasi dengan kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (pupr) yang terus memperbarui data berdasarkan asesmen kerusakan di tiga provinsi. 

“kami laporkan ini secara nasional bapak presiden, dari kementerian pu (pekerjaan umum) dengan penjumlahan dari tiga provinsi, estimasi yang diperlukan dana adalah sekian bapak presiden, rp 51,82 triliun,” ujarnya, dikutip dari youtube sekretariat presiden. 

ia menegaskan bahwa angka itu masih bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai pendataan lapangan.

kerusakan yang ditimbulkan bencana hidrometeorologi di sumatera terbilang luas dan kompleks. 

bnpb mencatat sebanyak 37.546 rumah warga rusak, mulai dari rusak berat, hilang tersapu banjir, rusak sedang hingga rusak ringan. 

fasilitas umum dan infrastruktur vital juga terdampak, termasuk jembatan, jalan, tempat ibadah, sekolah, pondok pesantren, rumah sakit, puskesmas, serta sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, tambak, dan perkantoran. 

selain itu, jumlah warga terdampak juga sangat besar, mencapai 975.075 orang mengungsi, dengan korban meninggal 921 orang dan 392 orang dinyatakan hilang.

aceh menjadi daerah dengan dampak terparah dan membutuhkan anggaran pemulihan terbesar sebesar rp25,41 triliun. 

selain kerusakan fisik, aceh juga menghadapi tantangan akses karena masih terdapat ratusan desa yang terisolasi. 

suharyanto menyebut terdapat 232 gampong terisolasi di bener meriah dan 295 desa di aceh tengah. 

menurutnya, penyaluran bantuan semakin membaik, meski beberapa wilayah masih membutuhkan penanganan intensif. 

“untuk aceh, kami melaporkan untuk daerah yang terisolir daerah yang masih cukup berat ada dua kabupaten, yaitu aceh bener meriah dan aceh tengah. karena gampong atau kelurahan yang terdampak itu masih ratusan,” ujarnya suharyanto.

sementara itu, estimasi anggaran untuk pemulihan sumatera utara mencapai rp12,88 triliun, yang mencakup perbaikan rumah warga, infrastruktur jalan dan jembatan, fasilitas umum, serta berbagai lokasi ekonomi produktif. 

adapun sumatera barat membutuhkan dana sekitar rp13,52 triliun. 

meskipun kondisi di sumbar mulai membaik, beberapa daerah seperti pesisir selatan dan agam masih dalam kondisi terisolasi dan membutuhkan perhatian serius. 

rehabilitasi di provinsi tersebut turut mencakup rekonstruksi menyeluruh agar kondisi dapat kembali seperti semula.

presiden prabowo subianto menanggapi laporan tersebut dengan memastikan bahwa negara memiliki kemampuan anggaran untuk menjalankan program pemulihan dalam skala besar. 

dalam rapat hidrometeorologi, prabowo menyebut bahwa perhitungan anggaran bnpb dan kementerian pupr selaras dengan analisis pribadinya. 

“hampir mirip dengan hitungan saya. sebelum kau ajukan, aku sudah hitung, mirip-mirip. mirip tapi saya nggak kasih tahu berapa hitungan saya, nanti kamu keenakan,” ujar prabowo.

presiden menegaskan bahwa pemerintah akan menjalankan proses rehabilitasi dengan manajemen terbaik. 

“ya, pokoknya kemampuan kita ada. tentunya kita laksanakan dengan teliti dan manajemen yang terbaik,” tegasnya.

besarnya anggaran yang dibutuhkan menunjukkan skala kerusakan yang tidak hanya berdampak pada tempat tinggal dan infrastruktur fisik, tetapi juga pada roda ekonomi masyarakat. 

pemulihan sektor pertanian, tambak, perkebunan, dan fasilitas usaha menjadi kunci pemulihan jangka panjang. 

pemerintah memastikan bahwa seluruh kementerian dan lembaga terkait akan bekerja secara terkoordinasi dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana rekonstruksi.

hingga kini, bnpb masih melanjutkan pendataan detail dan pembaruan informasi lapangan untuk memastikan kebutuhan anggaran lebih akurat. 

pemerintah pusat belum merinci skema pembiayaan yang akan digunakan, termasuk apakah dana berasal dari apbn, dana kontinjensi, atau mekanisme pendanaan khusus. 

namun, pernyataan presiden prabowo menegaskan bahwa negara siap hadir sepenuhnya untuk memastikan percepatan pemulihan di seluruh wilayah terdampak.

Tag
Share