bacakoran.co

Plafon KUR Bank Jateng Sragen Naik Jadi Rp1 Miliar Mulai 2026, UMKM Makin Mudah Naik Kelas

Plafon kur bank jateng sragen naik jadi rp1 miliar mulai 2026, umkm makin mudah naik kelas-Ilustrasi -

 

Bank Jateng tak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan usaha, khususnya dalam pengelolaan keuangan agar UMKM lebih tertib dan berkelanjutan.

BACA JUGA:Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen Mulai Januari 2026, UMKM Makin Mudah Dapat Modal!

BACA JUGA:KUR BRI Hadir dengan Cicilan Mulai Rp800 Ribu per Bulan untuk Modal Usaha Besar, Cek Syarat & Keuntungannya!

Salah satu penerima manfaat KUR adalah Aprilia Supriyati (43), pelaku UMKM makanan olahan asal Banjarasri, Nglorog, Sragen.

Ia memulai usaha onde-onde dari skala sangat kecil dan sempat kesulitan mendapatkan pinjaman, bahkan untuk modal Rp5 juta.

Kesempatan datang saat ia mengikuti pelatihan usaha yang difasilitasi Pemprov Jawa Tengah. Dari sanalah Aprilia akhirnya mengajukan KUR ke Bank Jateng Sragen.

Awalnya ia hanya mengajukan Rp5 juta, namun disetujui hingga Rp10 juta.

Modal tersebut digunakan membeli mesin adonan dan mengembangkan usaha.

BACA JUGA:KUR BSI 2025, Pinjaman Syariah hingga Rp50 Juta Tanpa Bunga, Ini Simulasi Cicilannya!

BACA JUGA:KUR Mandiri 2025, Cicilan Mulai Rp900 Ribuan, Solusi Modal UMKM Menjelang Akhir Tahun

Setelah lunas, Aprilia kembali mengajukan KUR Rp20 juta, hingga kini plafonnya meningkat menjadi Rp50 juta.

Saat ini, produk Aprilia telah dipasarkan ke 50 toko di wilayah Soloraya.

Meski mendapat banyak tawaran dari bank lain, ia tetap setia pada Bank Jateng.

“Bank Jateng yang pertama membantu saya dari nol. Sekarang usaha bisa berkembang dan saya bisa membiayai pendidikan keempat anak saya,” ungkapnya.

Plafon KUR Bank Jateng Sragen Naik Jadi Rp1 Miliar Mulai 2026, UMKM Makin Mudah Naik Kelas

Melly

Melly


bacakoran.co - kabar menggembirakan datang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) di kabupaten sragen.

mulai tahun 2026, plafon (kur) bank jateng sragen resmi dinaikkan hingga rp1 miliar.

kebijakan ini menjadi angin segar bagi umkm yang ingin mengembangkan usaha ke level yang lebih tinggi tanpa terbebani bunga besar.

selama ini, kur dikenal sebagai salah satu program unggulan pemerintah dengan bunga rendah dan syarat yang relatif mudah.

dengan kenaikan plafon ini, bank jateng menunjukkan komitmennya dalam mendorong umkm agar benar-benar bisa “naik kelas”, dari usaha skala kecil menuju usaha menengah bahkan besar.

pemimpin cabang bank jateng sragen, heri prasetyo, menjelaskan bahwa awalnya ditujukan untuk pelaku usaha super mikro dengan plafon rp10 juta.

seiring waktu, kur berkembang untuk usaha mikro hingga rp100 juta, dan usaha kecil dengan plafon maksimal rp500 juta.

mulai 2026, batas tersebut kembali diperluas. plafon kur hingga rp1 miliar akan diberikan kepada pelaku usaha yang dinilai telah matang, memiliki pasar jelas, dan arus keuangan yang sehat.

“kur ini dirancang bertahap. dari super mikro, mikro, hingga usaha kecil dan menengah. kenaikan plafon ini mengikuti kebutuhan riil umkm,” jelas heri.

menariknya, bunga kur bank jateng tetap berada di kisaran 6 persen per tahun, sesuai kebijakan nasional. dengan bunga ringan dan tenor fleksibel, beban cicilan pelaku usaha tetap terjaga.

hingga akhir desember 2025, bank jateng sragen telah menyalurkan kur kepada 1.078 nasabah dengan total nilai mencapai rp136,34 miliar. dari jumlah tersebut:

 

- 908 nasabah merupakan usaha kecil dengan plafon rp100 juta–rp500 juta

 

 

- 168 nasabah merupakan usaha mikro dengan plafon rp10 juta–rp100 juta

 

tren ini menunjukkan bahwa umkm di sragen semakin percaya memanfaatkan layanan perbankan untuk pengembangan usaha.

bahkan, separuh dari total pembiayaan bank jateng di sragen berasal dari program kur, dengan nilai keseluruhan mencapai sekitar rp280 miliar.

mayoritas penerima kur bank jateng di sragen berasal dari sektor pertanian.

hal ini tidak lepas dari potensi besar sektor tersebut, apalagi dengan adanya harga pembelian pemerintah (hpp) gabah rp6.500 per kilogram.

dalam satu kali panen, petani bisa meraup pendapatan hingga rp50 juta.

selain pertanian, sektor perdagangan juga mendominasi, seperti toko kelontong, warung sembako, usaha makanan dan minuman olahan

 

bank jateng tak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga pendampingan usaha, khususnya dalam pengelolaan keuangan agar umkm lebih tertib dan berkelanjutan.

salah satu penerima manfaat kur adalah aprilia supriyati (43), pelaku umkm makanan olahan asal banjarasri, nglorog, sragen.

ia memulai usaha onde-onde dari skala sangat kecil dan sempat kesulitan mendapatkan pinjaman, bahkan untuk modal rp5 juta.

kesempatan datang saat ia mengikuti pelatihan usaha yang difasilitasi pemprov jawa tengah. dari sanalah aprilia akhirnya mengajukan kur ke bank jateng sragen.

awalnya ia hanya mengajukan rp5 juta, namun disetujui hingga rp10 juta.

modal tersebut digunakan membeli mesin adonan dan mengembangkan usaha.

setelah lunas, aprilia kembali mengajukan kur rp20 juta, hingga kini plafonnya meningkat menjadi rp50 juta.

saat ini, produk aprilia telah dipasarkan ke 50 toko di wilayah soloraya.

meski mendapat banyak tawaran dari bank lain, ia tetap setia pada bank jateng.

“bank jateng yang pertama membantu saya dari nol. sekarang usaha bisa berkembang dan saya bisa membiayai pendidikan keempat anak saya,” ungkapnya.

kenaikan plafon kur bank jateng sragen menjadi rp1 miliar mulai 2026 menjadi bukti nyata dukungan perbankan daerah terhadap pertumbuhan umkm.

dengan bunga rendah, pendampingan usaha, dan akses modal lebih besar, pelaku umkm memiliki peluang lebih luas untuk berkembang secara berkelanjutan.

bagi umkm yang ingin ekspansi, meningkatkan kapasitas produksi, atau memperluas pasar, kebijakan ini menjadi momentum emas yang patut dimanfaatkan.

Tag
Share