bacakoran.co

Tak Hanya Terima Suap Rp5,8 M, Bupati Lampung Tengah Sempat Goda Jurnalis 'Kamu Cantik' sebelum Ditahan

KPK tetapkan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dan empat orang lain sebagai tersangka suap proyek senilai miliaran rupiah./Kolase Bacakoran.co--Instagram @suaradotcom

Fee tersebut diduga dikumpulkan melalui anggota DPRD Lampung Tengah, Riki Hendra Saputra (RHS), yang bertugas mengatur pemenang pengadaan barang dan jasa di berbagai dinas.

Mungki menjelaskan, proyek-proyek tersebut diarahkan agar dimenangkan oleh perusahaan milik keluarga atau tim sukses Ardito saat Pilkada Lampung Tengah. 

Dari praktik itu, Ardito diduga menerima total Rp 5,25 miliar melalui RHS dan adiknya, Ranu Hari Prasetyo (RNP), dalam periode Februari hingga November 2025.

Selain itu, Ardito juga diduga menerima Rp 500 juta dari pengadaan alat kesehatan. 

Dana tersebut, menurut KPK, digunakan untuk kebutuhan operasional Bupati sebesar Rp 500 juta serta pelunasan pinjaman bank terkait kampanye sebesar Rp 5,25 miliar.

Momen Saat Digiring ke Tahanan

Ada peristiwa menarik yang terjadi sesaat setelah KPK mengumumkan status tersangka Ardito. 

Saat digiring menuju mobil tahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025), Ardito sempat melontarkan komentar kepada seorang jurnalis wanita.

BACA JUGA:Tekait 'Jatah Preman' Gubernur Riau, KPK Panggil Ajudan Abdul Wahid, Pemeriksaan Dilakukan Disini!

BACA JUGA:KPK Selidiki Banyak Titik Lahan Proyek Kereta Cepat Whoosh: Apa Saja Temuannya?

"Kamu cantik hari ini," ujarnya singkat sebelum masuk ke mobil tahanan.

Setelah itu, Ardito tidak lagi memberikan pernyataan dan langsung masuk ke kendaraan tahanan KPK.

KPK menegaskan bahwa penahanan terhadap kelima tersangka dilakukan untuk memperlancar proses penyidikan. 

Lembaga antirasuah itu juga memastikan akan mendalami aliran dana serta keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus ini.

Dengan penetapan tersangka terhadap Bupati Lampung Tengah beserta kerabat dan koleganya, KPK kembali menyoroti praktik korupsi yang melibatkan pejabat daerah. 

Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan kepala daerah yang baru beberapa bulan menjabat, namun sudah diduga melakukan penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Tak Hanya Terima Suap Rp5,8 M, Bupati Lampung Tengah Sempat Goda Jurnalis 'Kamu Cantik' sebelum Ditahan

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co – komisi pemberantasan korupsi (kpk) kembali mengumumkan penindakan besar terkait dugaan praktik korupsi di daerah. 

kali ini, bupati lampung tengah periode 2025–2030, ardito wijaya (aw), resmi ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang lainnya. 

mereka diduga terlibat dalam kasus penerimaan hadiah, janji, serta gratifikasi yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah kabupaten lampung tengah tahun anggaran 2025.

pelaksana harian deputi penindakan dan eksekusi kpk, mungki hadipratikto, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di jakarta, kamis (11/12/2025).

"setelah ditemukan kecukupan alat bukti, kpk menetapkan lima orang sebagai tersangka," kata mungki.

ia merinci, kelima tersangka terdiri dari:

  • aw selaku bupati lampung tengah,
  • rhs anggota dprd lampung tengah,
  • rnp adik kandung bupati,
  • anw plt kepala badan pendapatan daerah lampung tengah sekaligus kerabat dekat bupati,
  • mls pihak swasta, direktur pt elkaka mandiri.

operasi tangkap tangan

kelima orang tersebut ditangkap melalui operasi tangkap tangan (ott) yang dilakukan kpk pada 9 dan 10 desember 2025. 

setelah ditetapkan sebagai tersangka, mereka langsung ditahan untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 10 hingga 29 desember 2025.

"kpk selanjutnya melakukan penahanan terhadap para tersangka untuk 20 hari pertama, sejak tanggal 10 sampai 29 desember 2025," ujar mungki.

menurutnya, dua tersangka yakni rhs dan mls ditahan di rutan cabang gedung merah putih kpk, jakarta. 

sementara aw, rnp, dan anw ditempatkan di rutan cabang gedung aclc kpk.

dugaan fee proyek

dalam penyelidikan, kpk menduga ardito mematok fee sebesar 15–20 persen dari sejumlah proyek di lampung tengah sejak dirinya dilantik pada februari 2025. 

fee tersebut diduga dikumpulkan melalui anggota dprd lampung tengah, riki hendra saputra (rhs), yang bertugas mengatur pemenang pengadaan barang dan jasa di berbagai dinas.

mungki menjelaskan, proyek-proyek tersebut diarahkan agar dimenangkan oleh perusahaan milik keluarga atau tim sukses ardito saat pilkada lampung tengah. 

dari praktik itu, ardito diduga menerima total rp 5,25 miliar melalui rhs dan adiknya, ranu hari prasetyo (rnp), dalam periode februari hingga november 2025.

selain itu, ardito juga diduga menerima rp 500 juta dari pengadaan alat kesehatan. 

dana tersebut, menurut kpk, digunakan untuk kebutuhan operasional bupati sebesar rp 500 juta serta pelunasan pinjaman bank terkait kampanye sebesar rp 5,25 miliar.

momen saat digiring ke tahanan

ada peristiwa menarik yang terjadi sesaat setelah kpk mengumumkan status tersangka ardito. 

saat digiring menuju mobil tahanan di gedung merah putih kpk, jakarta selatan, kamis (11/12/2025), ardito sempat melontarkan komentar kepada seorang jurnalis wanita.

"kamu cantik hari ini," ujarnya singkat sebelum masuk ke mobil tahanan.

setelah itu, ardito tidak lagi memberikan pernyataan dan langsung masuk ke kendaraan tahanan kpk.

kpk menegaskan bahwa penahanan terhadap kelima tersangka dilakukan untuk memperlancar proses penyidikan. 

lembaga antirasuah itu juga memastikan akan mendalami aliran dana serta keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus ini.

dengan penetapan tersangka terhadap bupati lampung tengah beserta kerabat dan koleganya, kpk kembali menyoroti praktik korupsi yang melibatkan pejabat daerah. 

kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan kepala daerah yang baru beberapa bulan menjabat, namun sudah diduga melakukan penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Tag
Share