Medali Emas Lagi dari Balap Sepeda, Ayustina Delia Memang Josss!
Ayustina Delia Priatna persembahkan medali emas untuk Indonesia-NOC Indonesia-
BACAKORAN.CO - Medali emas terus mengalir dari tim Indonesia yang bertanding di SEA Games 2025 Thailand. Kali ini medali emas dipersembahkan oleh Ayustina Delia Priatna.
Atelt balap sepeda itu tampil dominan. Dia pun menjadi yang tercepat saat tampil di balap sepeda nomor individual time trial putri dengan mencatatkan waktu 59 menit 18 detik.
Kehebatan Ayu ini memaksa dua pembalap tuan rumah menyaksikannya naik podium tertinggi. Ini karena mereka ada di bawah Ayu.
Phetdarin Somrat meraih medali perak dengan catatan waktu 1 jam 2 menit 31 detik. Adapun Chaniporn Batriya merebut medali perunggu usai finis di urutan ketiga dengan torehan 1 jam 2 menit 40 detik.
BACA JUGA:Alwi Catatkan Sejarah di SEA Games 2025 Thailand
Bagu Ayustina, medali emas ini sekaligus mengulang prestasi yang sebelumnya dibuat Ayu di SEA Games Vietnam 2021.
Lebih dari sekadar capaian prestasi, medali emas ini kali ini memiliki makna emosional bagi Ayu.

Rendy Varera Sanjaya raih emas yang turun di nomor mountain bike (MTB) Cross Country Eliminator. -NOC Indonesia-
Atlet 28 tahun itu mengungkapkan bahwa kemenangan tersebut menjadi titik balik setelah melalui masa sulit dalam perjalanan kariernya di balap sepeda.
“Buat saya, arti emas ini adalah awal dari segalanya. Titik kembali," tukasnya.
"Di saat kemarin-kemarin sempat down dan merasa putus asa. Target selanjutnya Asian Games dan Olimpiade. Insya Allah, amin,” tegas Ayu yang juga peraih medali perak nomor Omnium putri di Asian Track Cycling Championships 2022 itu penuh harap.
BACA JUGA:Ini Tim Semifinalis SEA Games 2025, Tidak Ada Indonesia
Medali emas Ayu juga menambah medali untuk balap sepeda Tim Indonesia di SEA Games Thailand 2025. Sampai hari ini, balap sepeda sudah menyumbangkan tiga medali emas dan dua medali perak untuk Tim Indonesia.
Emas lainnya diberikan dari nomor Men’s Team Time Trial melalui kwartet pebalap, Aiman Cahyadi, Muhammad Raihan Maulidan, Muhammad Syelhan Nurrahmat dan Maulana Astnan Al Hayat.