BACAKORAN.CO - Carok bukan sekadar perkelahian biasa, melainkan sebuah tradisi yang telah mengakar kuat di masyarakat Madura.
Istilah carok sendiri baru muncul pada abad ke-17, tepatnya saat masa pemerintahan kolonial Belanda.
Tradisi ini berkembang sebagai bentuk pertarungan demi harga diri dan kehormatan yang terus diwariskan secara turun-temurun.
Dalam sejarahnya, carok dikaitkan dengan sosok legendaris asal Madura, yaitu Sakera.
BACA JUGA:Panas! Forum Keluarga Madura Tantang Etnis Papua untuk Carok, Apa yang Terjadi?
BACA JUGA:Situasi Memanas! Etnis Madura Tantang Carok Etnis Papua di Yogyakarta, Ternyata ini Pemicunya
Ia dikenal sebagai mandor tebu di sebuah pabrik gula milik Belanda.
Kisah bermula ketika pihak Belanda ingin memperluas lahan pabrik gulanya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang tokoh bernama Carik Rembang diduga menggunakan cara licik dalam memperoleh tanah warga.
Sakera, yang merasa tidak terima dengan tindakan tersebut, memilih untuk membela hak warga.
BACA JUGA:Edan! Suku Madura Tantang Carok Suku Papua di Jogja, Warga Lokal : Loss Dol No...
Namun, Carik Rembang melaporkan tindakan Sakera kepada Belanda, yang akhirnya mengutus seorang petarung bernama Markasan untuk menghabisi Sakera.
Bentrokan pun tak terhindarkan, dan pertempuran antara Sakera dan Markasan terjadi dengan sengit.
Pada akhirnya, Sakera harus kalah di tangan Belanda.