BACAKORAN.CO – Amerika Serikat (AS) kini resmi menetapkan Bahasa Inggris sebagai bahasa nasional.
Hal ini menyusul telah ditandatanganinya perintah eksekutif oleh Presiden AS Donald Trump.
Langkah ini mengubah kebijakan lama yang mewajibkan layanan publik tersedia dalam berbagai Bahasa.
Namun, kebijakan baru ini menimbulkan kekhawatiran bagi komunitas imigran dan kelompok non-penutur bahasa Inggris.
BACA JUGA:Kemesraan Zelensky & Trump Retak! Ukraina Tinggalkan AS, Merapat ke Aliansi Eropa?
Bahasa Inggris, Identitas Amerika Sejak Awal?
Dalam pengumuman resminya, Trump menegaskan jika Bahasa Inggris telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Amerika sejak negara itu berdiri.
"Dokumen bersejarah bangsa kita, termasuk Deklarasi Kemerdekaan dan Konstitusi, semuanya ditulis dalam bahasa Inggris. Sudah sewajarnya ini ditetapkan sebagai bahasa resmi," tegas Trump dalam perintah eksekutifnya.
Trump pun beralasan jika kebijakan ini akan memperkuat persatuan nasional, meningkatkan efisiensi layanan pemerintahan, dan memastikan keseragaman komunikasi di seluruh negeri.
BACA JUGA:Zelensky Diusir Trump dari Gedung Putih, Bagaimana Nasib Dukungan AS ke Ukraina?
BACA JUGA:Setelah Adu Mulut dengan Trump, Zelensky Ogah Minta Maaf & Malah Beri Jawaban Mengejutkan ini!
"Bahasa yang disepakati bersama adalah kunci bagi masyarakat yang kohesif. Dengan menjadikan Bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, kita memastikan bahwa komunikasi di negara ini lebih jelas dan efektif," tambahnya.
Mencabut Aturan Era Clinton: Akankah Layanan Publik Berubah?
Keputusan ini mencabut perintah eksekutif Presiden Bill Clinton tahun 2000, yang mewajibkan institusi federal menyediakan dukungan bahasa bagi non-penutur Inggris.