Namun, aturan baru ini tidak serta-merta melarang penggunaan bahasa lain dalam layanan publik.
BACA JUGA:Trump dan Zelensky Cekcok di Gedung Putih, Apa Penyebabnya?
"Kepala lembaga tidak diwajibkan untuk menghentikan dokumen atau layanan dalam bahasa selain Inggris," jelas isi perintah Trump.
Namun, banyak yang khawatir perubahan ini akan membuat layanan publik lebih sulit diakses oleh jutaan warga AS yang tidak fasih berbahasa Inggris.
Dampak Besar bagi Komunitas Imigran?
Langkah ini memicu reaksi keras, terutama dari komunitas imigran dan kelompok non-penutur Bahasa Inggris.
BACA JUGA:Bantuan AS untuk Ukraina Tak Lagi Gratis, Trump Tuntut Bayaran Berupa Ini!
BACA JUGA:Trump Beri Ultimatum! Rusia dan Ukraina Ditengat Gencatan Senjata Sebelum Paskah 20 April
Menurut Biro Sensus AS 2022, sekitar 62 persen warga AS yang berbicara bahasa selain Inggris di rumah mereka menggunakan Bahasa Spanyol.
Puerto Rico, wilayah AS yang mayoritas berbahasa Spanyol, juga diprediksi akan terdampak.
Dilansir dari NBC News, banyak yang khawatir kebijakan ini akan menghambat akses layanan bagi mereka yang belum mahir berbahasa Inggris.
Termasuk dalam pendidikan, layanan kesehatan, dan urusan hukum.
BACA JUGA:Lebih Gila dari Trump, Vietnam Bakal Pangkas 100 Ribu PNS, Samakan dengan Tumor Ganas!
BACA JUGA:Trump dan Putin Bertemu Bahas Perdamaian Ukraina, Eropa Kebakaran Jenggot? Gelar KTT Darurat!
Kekhawatiran semakin meningkat karena Trump sebelumnya telah memerintahkan penghapusan situs web Gedung Putih dalam Bahasa Spanyol hanya beberapa jam setelah ia dilantik sebagai presiden.