BACAKORAN.CO - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian peringatkan Israel bahwa militernya bisa luncurkan serangan yang lebih dahsyat ke Tel Aviv jika terus lanjutkan serangan ke Iran.
Dalam telepon bersama Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Pezeshkian dengan tegas ungkap bahwa tindakan Teheran meluncurkan rudal ke Israel sebatas upaya pertahanan diri.
Presiden Iran itu menuding Israel berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) dalam serangan ke Iran tersebut.
"Secara alami, jika Republik Islam (Iran) tidak bisa mempertahankan diri dari rezim kriminal dan pembunuh anak ini, kita akan menyaksikan agresi ke tanah kami dan pembantaian rakyat serta ilmuwan setiap hari," kata Pezeshkian dikutip kantor berita IRNA.
BACA JUGA:Israel Serang Teheran, Daftar Pejabat Tinggi Iran yang Gugur dalam Serangan Rudal Zionis
"Namun, Republik Islam mampu menjatuhkan sebagian peralatan rezim Zionis yang diklaim tidak memiliki kelemahan. Jika Zionis berniat mengulangi agresinya, mereka akan menghadapi respons yang lebih keras dan kuat dari angkatan bersenjata Iran," lanjutnya.
Presiden Iran juga mengkritik negara-negara Barat yang dituduh menganut "standar ganda" dalam penegakan hak asasi manusia.
Sebelumnya Iran membalas serangan Israel dengan meluncurkan ratusan rudalnya ke Tel Aviv, Israel.
Perang kedua negara berpotensi terjadinya Perang Dunia III yang sebelumnya serangan udara Israel menyasar sejumlah fasilitas strategis milik Iran menjadi awal konfrontasi terbuka yang sangat dikhawatirkan banyak pihak.
Serangan Israel sebelumnya menargetkan situs nuklir di Natanz dan pos komando Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Hal ini langsung dibalas Iran dengan peluncuran ratusan drone dan rudal ke wilayah Israel.
BACA JUGA:Serangan Israel ke Iran: Amarah China Meledak!
mulai meluncurkan serangan balasan dengan mengerahkan ratusan rudal ke Israel.
Kantor berita resmi Iran IRNA juga telah melaporkan ratusan rudal balistik telah ditembakkan Teheran ke berbagai wilayah Israel.
"Beberapa saat yang lalu, dengan peluncuran ratusan rudal balistik berbagai jenis menuju wilayah pendudukan, operasi tanggapan tegas terhadap serangan brutal rezim Zionis telah dimulai," lapor kantor berita resmi Iran, IRNA, Sabtu (14/6/2025).