Iran juga mengaku telah menerima pesan-pesan diplomatik dari Washington lewat sejumlah perantara, menyatakan jika AS tidak terlibat langsung.
BACA JUGA:Serangan Rudal Israel Hantam Iran: Api di Timur Tengah Membara
BACA JUGA:Pusat Pasokan Energi Israel Jadi Sasaran Serangan Balasan Iran!
Namun, klaim itu ditolak mentah-mentah oleh Teheran.
"Jika AS benar-benar punya itikad baik soal perdamaian dan senjata nuklir, seharusnya mereka mengecam serangan terhadap fasilitas nuklir kami yang bersifat damai," tambah Araghchi dikutip dari CNNIndonesia.
Seperti diberitakan, serangan udara Israel berhasil menewaskan tiga jenderal Iran sekaligus, termasuk Kepala Intelijen Garda Revolusi (IRGC), Mohammad Kazemi.
Adapun Kepala IRGC Kazemi selama ini dikenal sebagai “otak bayangan” operasi intelijen Iran.
BACA JUGA:Taktik Netanyahu Klaim Serangan Israel Bisa Bebaskan Iran, Respons Warga Iran Bikin Salut!
BACA JUGA:Tel Aviv & Yerusalem Diguncang Ledakan, Iran Luncurkan Serangan Balasan Masif ke Israel!
Serangan mematikan ini terjadi pada Minggu, 15 Juni 2025 waktu setempat.
Kazemi bukan tokoh sembarangan.
Ia dikenal sebagai figur intelijen paling rahasia dan strategis di Iran, memimpin IRGC Intelligence Organization--cabang intelijen paling kuat yang bersaing dengan Kementerian Intelijen Iran (MOIS).
BACA JUGA:Iran Klaim Tembak Jatuh Drone hingga Jet Tempur Israel, Pilot Wanita Dikabarkan Ditahan
Kematian Kazemi sangat berdampak terhadap operasi jaringan mata-mata paling elite milik Teheran.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengonfirmasi hal tersebut dalam wawancara eksklusifnya dengan media AS, Fox News.