Dalam unggahannya, ia juga menegaskan bahwa keimanannya tidak akan goyah.
“Sampai kapan pun mengikut Yesus adalah pilihan saya dan perintahNya adalah keputusan iman saya.”
Ia menutup pernyataannya dengan nada keteguhan dan keberanian menghadapi berbagai tekanan.
“Anda bisa meneror saya dengan berbagai macam cara kalau hidupmu kurang penting!”
“Lebih baik kehilangan dunia daripada kehilangan Tuhan, dan saya tidak akan pernah menyangkal. Untuk semua ada waktu-Nya.”
BACA JUGA:Usai Sepakat Gencatan Senjata dengan Iran, Israel Kembali Gempur Gaza?
BACA JUGA:Berani Banget Menlu Jordan Sentil Israel di PBB: Kalian Bukan Korban, Tapi Sumber Masalah!
Merince juga menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga dan tim yang telah mendukungnya selama kompetisi.
"Saya juga sampaikan permintaan maaf untuk semua keluarga besar Papua Pegunungan dan semua tim saya."
Ia merasa telah berusaha memberikan yang terbaik, namun kecewa karena langkahnya harus terhenti karena perbedaan pandangan.
"Saya sudah berusaha memberikan yang terbaik, namun nyatanya keputusan @missindonesia diambil berdasarkan komentar pro Palestina yang berbeda pendapat dengan keyakinan saya."