BACA JUGA:Balikpapan Lumpuh Dikepung Banjir: Pertokoan dan Rumah Sakit Tergenang Air
Banjir tak hanya merendam permukiman, tetapi juga melumpuhkan akses transportasi.
Jalan Pelita No.5 di Lubang Buaya, Jakarta Timur, dan Jalan KH Hasyim Ashari di Cideng, Jakarta Pusat, tergenang hingga 30 cm, memaksa pengendara mencari jalur alternatif.
Pohon tumbang di Tebet akibat angin kencang turut memperparah situasi, menutup akses jalan dan merusak fasilitas umum.
Kepanikan Warga dan Respons Pemerintah
BACA JUGA:Jakarta Terendam! Banjir Parah Buat Sejumlah Kendaraan Mogok di Tengah Jalan
BACA JUGA:Kabar Duka, Gusti Irwan Wibowo Meninggal Dunia: Netizen Ramai Banjiri Postingan Terakhirnya
Warga yang terdampak banjir memilih bertahan di lantai dua rumah mereka sambil menunggu air surut.
Kepanikan melanda, terutama di Kompleks Polri Pondok Karya, Mampang, yang terendam hingga 50 cm.
Pemerintah melalui BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memantau dan menyedot genangan, serta berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan saluran air berfungsi optimal.
Penyebab dan Ancaman Ke Depan
BACA JUGA:Trans Jabodetabek Rute Blok M–Bogor: Solusi Praktis yang Banjir Penumpang!
BACA JUGA:Berkah Idul Adha! Banjarnegara Kembali Dilanda Banjir Daging Kurban, Simak Faktanya!
Curah hujan tinggi dan luapan sungai seperti Kali Mampang dan Kali Krukut menjadi penyebab utama banjir kali ini.
Pos Pantau Angke Hulu dan Sunter Hulu bahkan naik ke status Siaga 3 (Waspada), menandakan potensi banjir masih tinggi.
Dengan intensitas hujan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pemerintah.
Banjir yang melanda Jakarta usai diguyur hujan deras bukan sekadar peristiwa tahunan ini adalah alarm nyata bagi kesiapsiagaan kota menghadapi perubahan iklim dan tata kelola drainase yang belum optimal.
BACA JUGA:Begini Langkah Cepat dan Efektif Gubernur Jateng Tangani Banjir di Demak dan Grobogan