Distribusi hasil evakuasi menunjukkan sinyal optimisme dan duka.
Per Jumat pagi, tim telah menemukan 29 orang selamat dan 6 jenazah, sementara sisanya, 30 orang, masih dalam status hilang dan dicari.
Korban selamat dirawat intensif di RSUD Jembrana, sedangkan jenazah telah dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Nelayan sekitar Pantai Pebuahan ikut berperan penting dalam evakuasi awal dan menjaga kesigapan operasi.
BACA JUGA:Houthi Gempur Kapal Induk AS! 18 Rudal Balistik Hantam USS Harry S. Truman di Laut Merah
BACA JUGA:Korut Pamer Kapal Selam Nuklir Pertama! Ancaman Baru bagi Korsel & AS?
Kepala Basarnas Bali bahkan mengimbau warga yang menemukan korban terdampar untuk segera melapor ke posko SAR.
Kronologi Insiden
- 2 Juli, pukul 23.15 WITA: KMP Tunu berangkat dari Ketapang.
- Mesin bocor, terjadi blackout.
BACA JUGA:Korut Murka! Kapal Selam Nuklir AS Singgah di Korsel, Ancaman Perang di Depan Mata?
BACA JUGA:Tragis! Kapal Meledak di Dermaga Ancol, Akibatnya 1 Orang Tewas dan Kapten Belum Ditemukan
- Kapal terbalik dan tenggelam menuju selatan Gilimanuk.
- Hari berikutnya, Jumat 4 Juli: SAR diperluas hingga jarak lebih luas dengan dukungan armada laut dan udara.
Optimisme Meski Masa Kritis 72 Jam
Setiap operasi SAR di laut memiliki periode krusial 3×24 jam.
BACA JUGA:Ngeri! Dua Kapal Terbakar di Dermaga Marina Ancol, Saksi Sempat Dengar Ledakan, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Tragis! Dua Kapal Terbakar di Dermaga Ancol, Api Mengamuk, 1 Tewas & 5 Luka-Luka