Cerdas Budi Daya Ikan Hias di Keramba Sungai Bogor! Solusi Ramah Lingkungan dan Menguntungkan

Rabu 16 Jul 2025 - 11:58 WIB
Reporter : Puput
Editor : Puput

BACAKORAN.CO - Di tengah hiruk-pikuk Kota Bogor, sebuah inovasi ramah lingkungan muncul dari aliran sungai yang tenang: Budi daya ikan hias dalam keramba.

Para peternak lokal memanfaatkan potensi alam secara cerdas, menjadikan sungai sebagai habitat alami untuk ikan hias yang bernilai tinggi.

Metode ini bukan hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan dan estetis.

Melansir dari video youtube CNN Indonesia, kita diajak menyaksikan bagaimana para pedagang ikan hias di Bogor memanfaatkan aliran sungai sebagai media pemeliharaan yang efisien dan ramah lingkungan.

BACA JUGA:Sejumlah Nelayan Cabut Bambu Budidaya Kerang Hijau Efek Viralnya Pagar Laut

BACA JUGA:Ingin Kuasai Pasar Ekspor Dunia? Cobalah Budidaya Sarang Burung Ini, Nilai Ekspornya Rp 10 Triliun Per Tahun!

Dengan memanfaatkan keramba yang dirancang khusus, mereka mampu menjaga kualitas air tetap optimal, sekaligus mengurangi biaya operasional secara signifikan.

Keunggulan metode ini terletak pada pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Air sungai yang mengalir secara alami membantu menjaga suhu dan oksigen terlarut, dua faktor penting dalam pertumbuhan ikan hias.

Selain itu, lokasi yang berada di tengah kota memudahkan akses pasar dan distribusi, menjadikan usaha ini semakin kompetitif.

BACA JUGA:Kunjungi Tambak Budidaya Ikan Nila di Karawang, Prabowo Harapkan Hal Ini Dapat Terwujud Demi Ekonomi Nasional!

BACA JUGA:5 Keunggulan Budidaya Kelinci yang Jarang Diketahui, Untung Besar dengan Modal Minim, Gini Caranya!

Tidak hanya itu, budidaya ikan hias dalam keramba juga membuka peluang edukasi dan wisata lokal.

Banyak masyarakat yang tertarik untuk belajar langsung dari para pelaku usaha, menciptakan ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan pendekatan yang cerdas dan adaptif, Bogor membuktikan bahwa inovasi bisa lahir dari kesederhanaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

Mengapa Keramba?

Kategori :