Paspor Merah Putih Ditunda, Imigrasi Alihkan Fokus ke Layanan Publik dan Digitalisasi

Jumat 18 Jul 2025 - 11:38 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

BACAKORAN.CO - Direktorat Jenderal Imigrasi resmi menunda peluncuran paspor dengan desain Merah Putih yang semula dijadwalkan terbit bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025.

Keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam dan sebagai bentuk respons terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran serta aspirasi dari masyarakat.

Plt. Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, dalam keterangannya, Jumat (18/7/2025), menjelaskan bahwa penundaan ini bukan tanpa alasan.

Evaluasi internal, masukan dari publik, hingga dinamika ekonomi nasional menjadi pertimbangan utama.

BACA JUGA:Waduh, Warga Tak Bayar Pajak Terancam Tak Bisa Urus Paspor, Simak Penjelasan Lord Luhut!

BACA JUGA:Bangkitkan Ekonomi Desa! Ini Peran Koperasi Merah Putih Rengel yang Inspiratif

“Keputusan menunda pelaksanaan paspor desain Merah Putih merupakan hasil evaluasi menyeluruh. Kami ingin memastikan setiap kebijakan benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” jelas Yuldi.

Alih-alih sibuk mempercantik desain fisik paspor, Ditjen Imigrasi kini lebih memprioritaskan penguatan sistem dan layanan keimigrasian.

Inovasi diarahkan pada pemanfaatan teknologi digital demi meningkatkan kenyamanan dan keamanan publik dalam mengakses layanan keimigrasian.

Selama periode Agustus 2024 hingga Juli 2025, Ditjen Imigrasi melakukan pemantauan dan analisis terhadap opini publik di media sosial.

BACA JUGA:Puluhan WNI Terdampak Operasi Imigrasi Ketat di AS, Kemlu RI Bergerak Cepat

BACA JUGA:Tak Ditahan, Ini Alasan Konsultan Kemendikbud Dipasangi Gelang Detektor oleh Kejagung!

Dari 1.642 unggahan yang dianalisis, mayoritas masyarakat menyuarakan keinginan agar pemerintah lebih fokus memperkuat posisi paspor Indonesia secara global daripada hanya sekadar mengubah desainnya.

“Kami melihat masyarakat ingin kebijakan yang punya dampak nyata dan relevan dengan kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, layanan dan substansi paspor menjadi prioritas kami saat ini,” tambah Yuldi.

Menteri Hukum dan HAM, Agus Andrianto, menegaskan bahwa inovasi tetap menjadi bagian dari arah kebijakan Imigrasi ke depan.

Kategori :