BACA JUGA:Jadi Biang Macet dan Jalan Rusak, Truk ODOL Bakal Dirazia Serentak se-Indonesia, Cek Jadwalnya!
Kerusakan jalan ini berdampak luas.
Aktivitas warga terganggu, pedagang kehilangan pembeli, dan kendaraan enggan melintas.
Bahkan, beberapa warga mengalami kecelakaan karena terjebak di lubang jalan yang dalam dan tak terlihat saat hujan.
Menurut warga bernama Dani, "Terakhir kali jalan diperbaiki adalah pada tahun 2019, namun kualitasnya buruk dan hanya bertahan sebentar.
BACA JUGA:Kucurkan Dana Puluhan Miliar, Perbaiki Jalan Rusak Pasca Banjir, Pj Bupati Langsung Tinjau..
BACA JUGA:Waspada! Jalan Rusak di Jalur Mudik, Polri Petakan Titik Kerusakan, ini Kata Kapolri..
Kini, jalan sepanjang dua kilometer lebih itu kembali rusak parah, dan drainase yang buruk memperparah kondisi"ujarnya.
Desakan untuk Pemerintah Bertindak
Warga berharap aksi tanam pohon pisang ini menjadi alarm bagi pemerintah daerah, khususnya Camat Sunggal dan Bupati Deli Serdang, untuk segera turun tangan.
Sayangnya, hingga kini belum ada respons resmi dari pihak kecamatan, meski keluhan telah disampaikan berulang kali.
BACA JUGA:Aksi Nekat! Pelaku Curi Lampu Proyek Jalan Ditangkap Polisi di Pedemangan Jakarta Utara
BACA JUGA:Viral, Ibu ini Protes ke Satpol PP Pemkab Gegara Jalan Ditutup saat Car Free Day di Mempawah
Anggota DPRD Deli Serdang, Indra Silaban, turut angkat bicara dan mendesak Pemkab Deli Serdang agar segera memperbaiki infrastruktur.
Ia menegaskan bahwa perbaikan jalan adalah kewajiban pemerintah, bukan sekadar janji politik.
Aksi warga Deli Serdang menanam pohon pisang di tengah jalan rusak bukan sekadar bentuk protes ini adalah simbol kegigihan dan harapan.
Selama delapan tahun mereka menanti perbaikan, namun yang datang hanyalah lubang-lubang baru dan janji-janji lama.