Makin Menggila, Netanyahu Disebutkan Ingin Kuasai Gaza Sepenuhnya, Semua Pejabat Israel Berdiskusi!

Rabu 06 Aug 2025 - 19:09 WIB
Reporter : Yanti D.P
Editor : Yanti D.P

BACAKORAN.CO - Netanyahu telah mengumpulkan banyak pejabat keamanan senior untuk menyelesaikan strategi baru di Gaza.

Kantor Perdana Menteri Israel menyebutkan bahwa Netanyahu mendukung pengambilalihan militer penuh atas wilayah Palestina.

Kantor Perdana Menteri membeberkan dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Al Arabiya, bahwa Netanyahu mengadakan diskusi keamanan terbatas yang berlangsung sekitar tiga jam.

Dalam diskusi ini, Kepala Staf Militer Eyal Zamir menyarankan untuk melanjutkan operasi di Gaza.

BACA JUGA:Anggap Hamas Bukan Ancaman, Mantan Pejabat Israel Desak Trump Hentikan Serangan di Gaza!

Dilansir Bacakoran.co dari Tempo.co, Media Israel, The Jerusalem Post juga menuliskan bahwa seorang pejabat Israel mengatakan Netanyahu akan membahas pula soal nasib sandera dengan pejabatnya.

Pejabat Israel tersebut menambahkan bahwa Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, telah kembali ke AS.

Kesepakat soal sandera juga akan dibahas antara Witkoff dan Trump.

Keinginan ambil alih Gaza ini akan membatalkan keputusan pada 2005 untuk menarik diri dari Gaza, sambil tetap mempertahankan kendali atas perbatasannya.

BACA JUGA:Trauma Berat, Tercatat Banyak Tentara Israel yang Bunuh Diri Selama Perang di Gaza!

Tapi belum jelas, apakah Netanyahu ingin mengambil alih Gaza dalam jangka pendek atau selamanya dan kantor perdana menteri menolak berkomentar mengenai laporan Channel 12.

Sebelumnya serangan Israel terus menjadi-jadi, mantan pejabat Israel, kepala badan intelijen Mossad dan Shin Bet desak Trump Presiden Amerika Serikat stop perang di Gaza.

Mereka ingin Trump menekan pemerintahan Netanyahu Perdana Menteri (PM) Benjamin akhiri perang tak berkesudahan.

Desakan massal ini, seperti dilansir AFP, Senin (4/8/2025), yang disampaikan oleh sekitar 550 pensiunan pejabat keamanan Israel dalam surat terbuka yang ditujukan untuk Trump dan dibagikan kepada media.

Pada surat terbuka itu, ratusan mantan pejabat Israel menyebut kelompok Hamas bukan lagi ancaman strategis bagi Israel.

Kategori :