BACAKORAN.CO – Aksi demonstrasi yang diwarnai kericuhan dan kekerasan di Indonesia mendapat sorotan dari dunia.
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pun angkat suara soal aksi demonstrasi besar-besaran di sejumlah wilayah Indonesia tersebut.
Pesan Tegas untuk Aparat
Juru bicara OHCHR, Ravina Shamdasani menegaskan, otoritas Indonesia wajib menghormati hak masyarakat untuk berkumpul secara damai dan menyuarakan pendapat, sembari tetap menjaga ketertiban publik.
BACA JUGA:Kondisi Belum Kondusif Pasca Demo, Rupiah Terkapar ke Rp16.436, Simak Prediksi Pakar!
“Semua aparat keamanan, termasuk militer bila dikerahkan, harus tunduk pada prinsip penggunaan kekuatan dan senjata api yang diakui secara internasional,” ujarnya.
Tuntutan Investigasi Transparan
PBB pun menyerukan penyelidikan cepat, menyeluruh, dan transparan atas dugaan pelanggaran HAM yang terjadi selama aksi protes, terutama terkait penggunaan kekerasan oleh aparat.
Menurut Shamdasani, langkah ini penting agar tidak muncul ketidakpercayaan publik yang makin memperkeruh situasi.
BACA JUGA:Novi Sulayan Edarkan 'Barang' Asal Sekayu, 3 Pemasok dan Kurir Ikut Ditangkap
Isu Kebebasan Pers Jadi Sorotan
Tak hanya itu, OHCHR menyoroti isu kebebasan media.
Seruan ini muncul setelah beredar kabar di media sosial jika ada upaya melarang siaran langsung aksi demo oleh stasiun televisi.
Menanggapi isu tersebut, Wamenkominfo Nezar Patria buru-buru menegaskan tidak ada larangan peliputan.