BACAKORAN.CO - Sejak beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka semakin dikenal sebagai gerbang wisata baru di Jawa Barat.
Tak hanya strategis secara akses, kawasan sekitar BIJB menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa indah dan masih jarang dijamah wisatawan.
Jika Anda mencari destinasi liburan singkat yang tetap berkesan, tiga tempat ini wajib masuk dalam itinerary Anda: Terasering Panyaweuyan, Curug Ibun Pelangi, dan Situ Cipanten.
Ketiganya menawarkan pengalaman berbeda mulai dari lanskap sawah bertingkat yang dramatis, air terjun tersembunyi dengan pelangi alami, hingga danau jernih yang tenang dan cocok untuk bersantai.
BACA JUGA:2 Wisata Hits di XIII Kota Kampar! Henferland & Candu Muara Takus, Surga Tersembunyi di Riau
BACA JUGA:2 Tempat Wisata Terbaik di Purwokerto yang Wajib Kamu Kunjungi Saat Liburan!
Lokasinya pun mudah dijangkau dari BIJB Kertajati, dengan waktu tempuh rata-rata hanya 30–60 menit.
Melansir dari video tiktok @risma_sumyati, Dengan akses mudah dari BIJB Kertajati dan keindahan alam yang autentik, ketiga destinasi ini menjadi pilihan ideal untuk wisatawan transit, pelancong akhir pekan, maupun pemburu konten media sosial.
Yuk, lanjutkan membaca untuk mengetahui detail rute, waktu terbaik berkunjung, dan tips agar liburan Anda makin berkesan!
1. Terasering Panyaweuyan
BACA JUGA:4 Wisata Alam Hits di Jogja Utara yang Wajib Kamu Kunjungi!
BACA JUGA:3 Wisata Ciwidey Terpopuler: Kawah Putih, Ranca Upas, dan Situ Patenggang yang Wajib dikunjungi!
Dijuluki Ubud-nya Majalengka, Terasering Panyaweuyan menawarkan lanskap sawah berundak yang memukau dengan latar Gunung Ciremai.
Terletak di Argapura, Majalengka, tempat ini berada di ketinggian 800–1.000 mdpl, menyuguhkan udara sejuk dan panorama hijau yang menenangkan.
Waktu terbaik berkunjung adalah saat golden hour matahari terbit atau terbenam di mana kabut tipis menyelimuti bukit, menciptakan suasana magis yang sempurna untuk fotografi.
Selain itu, Anda bisa berinteraksi dengan petani lokal dan belajar tentang kearifan pertanian tradisional Sunda.