“Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” kata Prabowo.
Ia menekankan bahwa dunia tak boleh lagi berdebat, melainkan menghentikan perang yang terus menelan korban sipil.
“Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia,” lanjutnya.
Prabowo juga menegaskan Indonesia siap ikut serta secara nyata, ia menyatakan kesediaan mengirim pasukan penjaga perdamaian ke wilayah konflik.
BACA JUGA:Pasukan Israel Masuki Jantung Kota Gaza, Ribuan Warga Terkepung dan Dipaksa Mengungsi
“Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” ujarnya sebagaimana disiarkan langsung di situs resmi PBB.
Pidato Prabowo makin menyita perhatian dunia ketika ia melontarkan pernyataan mengejutkan di hadapan forum, ia menyatakan Indonesia siap mengakui Israel jika negara itu lebih dulu mengakui Palestina.
“Jika Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan langsung mengakui negara Israel, dan kita akan menjamin keamanan Israel,” kata Prabowo.
Pernyataan tersebut langsung disambut tepuk tangan panjang dari hadirin yang terdiri dari puluhan kepala negara dan perwakilan organisasi internasional.
Forum ini dipimpin bersama oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, serta dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
BACA JUGA:Israel Bombardir Doha! PM Qatar Murka, Sebut Netanyahu ‘Narsis’! Siapkan Serangan Balasan?
BACA JUGA:Aksi Brutal Tewaskan Ribuan Nyawa, PBB Sebut Agresi Israel ke Gaza Sebagai Genosida!
Dalam forum tersebut, Prabowo kembali menegaskan hanya solusi dua negara yang bisa membawa perdamaian.
“Indonesia sekali lagi menekankan komitmennya terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri masalah Palestina. Hanya solusi dua negara yang akan mengarah ke perdamaia,” ujarnya.
Prabowo juga mengecam keras kekerasan Israel terhadap warga sipil di Gaza.