Hal ini diperkuat dengan keterangan bahwa banyak siswa tidak menghabiskan makanannya karena merasa aromanya tidak segar.
BACA JUGA:Dipinggirkan Soal Tugas di Pemerintahan, Wabup di Daerah Ini Laporkan Bupati ke KPK!
BACA JUGA:Kementan Gelar Gerakan Pangan Murah di 828 Titik di Jawa Timur
Data terbaru mencatat 364 siswa terdampak keracunan massal ini.
Para korban segera mendapat penanganan medis di beberapa lokasi, seperti GOR Kecamatan Cipongkor, RSUD Cililin, Puskesmas Cipongkor, serta RSIA Anugrah.
Meski kondisi sebagian besar siswa berangsur membaik, kasus ini tetap menimbulkan kekhawatiran besar, terutama bagi orang tua dan pihak sekolah.
Kasus ini sekaligus menjadi perhatian serius bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
BACA JUGA:Kasus Korupsi DJKA, Bupati Sudewo Dicecar Pertanyaan dari KPK Soal Fee Proyek!
BACA JUGA:Terungkap Cabuli Siswinya 2 Pekan yang Lalu, Oknum Guru SMP Negeri 1 Lubuklinggau Ditangkap
Program yang sejatinya bertujuan meningkatkan gizi dan kesehatan anak sekolah perlu dievaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Penanganan distribusi makanan, kebersihan penyimpanan, hingga pengawasan kualitas menu harus lebih diperketat.
Dengan begitu, program MBG bisa tetap berjalan sesuai tujuan mulianya tanpa mengorbankan kesehatan siswa.