7 Siswa SMAN 15 Jakarta Alami Keracunan usai Santap MBG, BPOM Turun Tangan

Rabu 24 Sep 2025 - 08:00 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah tujuh siswa SMAN 15 Jakarta diduga mengalami keracunan makanan pada Selasa (23/9/2025). 

Tiga di antaranya sempat dilarikan ke RSUD Tanjung Priok untuk mendapatkan penanganan medis, sementara empat lainnya dirawat di Unit Kesehatan Sekolah (UKS). 

Seluruh siswa yang terdampak telah dipulangkan pada hari yang sama.

"Itu tujuh orang, tiga orang di RSUD, empat orang di UKS. Gejalanya apa? Mual-mual, sakit perut aja," ujar Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang di Jakarta, Selasa (23/9) malam dilansir Bacakoran.co dari Republika.

Menu MBG dan Proses Distribusi

BACA JUGA:600 Siswa Keracunan, Dapur Penyedia MBG di Garut Ditutup Sementara, Penyebab Masih Diselidiki

BACA JUGA:Program MBG di SDN Barkot Pamekasan Disorot Usai Temuan Ulat di Daun Selada, Kepala Sekolah Buka Suara!

Menurut Nanik, makanan MBG yang dikonsumsi para siswa dimasak oleh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kawasan Sunter, Jakarta Utara. 

Pada hari kejadian, SPPG tersebut menyiapkan total 3.499 porsi makanan, dengan 641 porsi didistribusikan ke SMAN 15 Jakarta. 

Menu yang disajikan terdiri dari nasi, mi, ayam suwir, dan buah semangka.

Menariknya, Nanik menyebut bahwa seluruh petugas dapur telah mencoba makanan tersebut untuk sarapan sebelum didistribusikan ke sekolah. 

“Semua awak dapur itu pagi, makan semua itu makanan. Termasuk SPPG-nya semua makan,” katanya. Ia menambahkan bahwa tidak ada gejala apapun yang dialami oleh para petugas setelah menyantap makanan tersebut.

Penanganan dan Investigasi Awal

BACA JUGA:Ratusan Siswa Keracunan Massal Usai Makan MBG di Bandung Barat, Ini Dugaan Penyebabnya

BACA JUGA:MBG Meresahkan dan Ratusan Siswa Alami Keracunan, Pemkab Bandung Barat Tetapkan Sebagai KLB!

Setelah menerima laporan, kepala SPPG langsung mendatangi RSUD Tanjung Priok untuk memantau kondisi para siswa. 

“Yang di RSUD pulang, yang di UKS pulang. Tinggal satu orang ketemu, dan juga itu mau pulang,” ujar Nanik.

Kategori :