Kasus Keracunan Massal MBG di Bandung Barat: 1.333 Siswa Tumbang, Apa Penyebabnya?

Kamis 25 Sep 2025 - 18:13 WIB
Reporter : Ayu
Editor : Ayu

BACAKORAN.CO - Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini menjadi perhatian serius publik dan otoritas kesehatan.

Sejak pertama kali mencuat pada Senin, 22 September 2025, jumlah korban terus bertambah secara signifikan, menandakan adanya masalah sistemik dalam pelaksanaan program yang seharusnya menyehatkan siswa.

Hingga Kamis, 25 September 2025, tercatat sebanyak 1.333 siswa dari berbagai jenjang pendidikan telah menjadi korban.

Mereka berasal dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga SMA, menunjukkan bahwa dampak keracunan ini tidak terbatas pada satu kelompok usia atau satu institusi pendidikan saja.

BACA JUGA:Israel Ingin Kuasai Gaza Sepenuhnya, Donald Trump Janji Netanyahu Tak Akan Diizinkan Caplok Tepi Barat!

BACA JUGA:Kronologi Penembakan Kantor Imigrasi AS, 1 Tewas, Pelaku Bunuh Diri!

Gelombang pertama keracunan terdeteksi pada 22 September, ketika belasan siswa dari SMK Pembangunan mengalami gejala seperti mual, pusing, dan sesak napas setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.

Namun, insiden ini ternyata hanya permulaan dari krisis yang lebih besar.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, laporan korban mulai berdatangan dari berbagai sekolah di wilayah Cipongkor.

Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipari Makmur Jaya menjadi sorotan utama, karena hingga Selasa, 23 September, sebanyak 411 siswa tercatat mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari dapur tersebut.

BACA JUGA:Kasus Keracunan Program MBG, Penyebab, Fakta, dan Tanggapan Pemerintah Jawa Barat!

BACA JUGA:Oknum Guru SMP Negeri 1 Lubuklinggau Akui Perbuatan Cabulnya di Belakang Kelas Bersama Siswinya

Para korban dirawat di Posko Kecamatan Cipongkor dan sebagian besar dirujuk ke RSUD Cililin.

Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menyampaikan bahwa meskipun tren pasien baru mulai menurun, jumlah total kasus tetap meningkat.

“Kasus yang baru dari kemarin Rabu ada 730 orang,” ujar Yuyun, dikutip Bacakoran.co dari Disway, Kamis (25/9). 

Kategori :