Ribuan Siswa Bandung Barat Keracunan Massal Usai Santap MBG, Dinkes Tunggu Hasil Lab

Jumat 26 Sep 2025 - 16:34 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly

BACAKORAN.CO - Kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih menjadi sorotan utama.

Peristiwa ini terjadi usai para siswa mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan kini Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat tengah bekerja keras mencari penyebab pastinya.

Plt Kepala Dinkes KBB, Lia N. Sukandar, menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengambil beberapa sampel makanan serta muntahan pasien untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas).

“Proses uji laboratorium dilakukan berkoordinasi dengan Labkesmas. Biasanya hasil keluar sekitar lima hari, jadi mudah-mudahan Jumat sudah ada kepastian,” ujar Lia, dikutip Jabarekapres, Jumat (26/9/2025).

BACA JUGA:Pahit! Starbucks Tutup Ratusan Gerai dan PHK Massal Gegara Penjualan Anjlok!

BACA JUGA:Sekda Hingga Kepala Kesbangpol Prabumulih Diminta Keterangan Jaksa, Terkait Dana Hibah Pilkada 2024

Ia menjelaskan, pada hari pertama kejadian, sisa makanan yang bisa diamankan jumlahnya terbatas.

Karena itu, muntahan siswa yang menjadi korban juga ikut dijadikan bahan uji.

“Kami sempat mengamankan dua kantong muntahan pasien, dan itu pun sudah diuji,” tambahnya.

Selain itu, Dinkes KBB juga berhasil mengamankan sisa makanan dari dua dapur penyedia MBG, yakni dapur Pasir Saji di Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor, dan dapur Mekarmukti di Kecamatan Cihampelas.

BACA JUGA:Keracunan MBG Meningkat Pesat, Pengamat Desak Program Makan Siang Gratis di Stop Sementara: Jangan Dipaksa!

BACA JUGA:105 Siswa Keracunan MBG di Sumedang, Pemkab Turun Tangan Evaluasi Program

Hasil pemeriksaan laboratorium dari kedua dapur tersebut diperkirakan baru bisa diketahui awal pekan depan.

Sambil menunggu hasil laboratorium, Dinkes terus melakukan pemantauan intensif terhadap kesehatan siswa terdampak.

Posko medis darurat disiagakan di Kecamatan Cipongkor serta beberapa lokasi lain yang banyak melaporkan kasus keracunan.

Kategori :