BACA JUGA:Limit Aman Tapi Tetap Gagal, Kenapa DANA Cicil Tidak Bisa Digunakan? Ini Penjelasan Lengkapnya
Suku Bunga dan Data Ekonomi AS
Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada Jumat lalu juga sesuai ekspektasi, menguatkan keyakinan bahwa pemangkasan suku bunga The Fed tinggal menunggu waktu.
Investor pun makin agresif masuk ke emas, yang dikenal bersinar saat suku bunga rendah dan masa ketidakpastian.
Drama Politik AS
BACA JUGA:Harga Cabai Meroket Tembus Rp60 Ribu per Kg, Bapanas Bongkar Biang Keroknya!
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu para pemimpin Kongres dari dua partai untuk mencegah penutupan pemerintahan federal yang bisa dimulai Rabu (1/10/2025) bila tak ada kesepakatan pendanaan.
Kondisi ini menambah ketegangan pasar, mendorong arus dana ke emas sebagai aset aman.
Di sisi korporasi, Newmont--produsen emas terbesar dunia--mengumumkan CEO Tom Palmer akan pensiun akhir tahun ini.
Rivalnya, Barrick, juga mengabarkan pengunduran diri CEO Mark Bristow.
BACA JUGA:Ini Alasan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Tarif Cukai Rokok di 2026
BACA JUGA:Warga Gabut Auto Tajir! Nonton Video Receh Bisa Langsung Cair Rp250 Ribu ke Dompet Digital
Dua berita besar ini turut memberi warna pada pasar logam mulia.
Tahun Emas Bersinar
Sejak awal 2025, harga emas telah naik lebih dari 43%, menunjukkan daya tarik luar biasa di tengah ketidakpastian global.
