Contoh nyata dari fitnah tersebut adalah pernyataan bahwa semua agama itu sama.
Menurut UAH, klaim ini bertentangan dengan ajaran Islam dan bisa menggiring umat kepada kekeliruan akidah.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 204–207, Allah memperingatkan tentang orang yang pandai bicara namun sejatinya adalah musuh paling jahat.
Ceramah ini dirangkum dari video yang tayang di kanal YouTube @CeramahAswajaIslami pada Senin, 21 April 2025, yang membahas secara mendalam bahaya fitnah Dajjal dalam konteks kekinian.
Pluralisme dan Penyimpangan Akidah
UAH juga mengungkap bahwa bahkan orang-orang jahiliah dulu tidak pernah menyamakan semua agama.
Ketika mereka datang kepada Nabi Muhammad SAW, mereka berkata, “Kita memang beda.” Perbedaan itu diakui, meski mereka belum mendapat hidayah.
BACA JUGA:Muslim, Amalkan Doa ini Agar Terhindar Fitnah Dajjal Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Ironisnya, di zaman sekarang justru banyak orang terpelajar yang menyatakan semua agama sama.
UAH menyebut pernah membaca buku yang mencaci ulama besar seperti Imam Syafi’i dengan dalih pluralisme.
Buku tersebut mengutip ayat-ayat Al-Qur’an secara serampangan untuk membenarkan klaim bahwa semua agama benar.
Menurut UAH, sikap seperti ini sangat mencerminkan sifat Dajjal—bukan sebagai makhluk, melainkan sebagai karakter yang menyesatkan.
Sikap Islam terhadap Penyimpangan
UAH menekankan pentingnya sikap tegas dalam menjaga akidah.
Ia mengutip surah An-Nisa ayat 140:
“Jika ada orang yang memperolok agama atau menyimpang dari Al-Qur’an, maka umat Islam cukup meninggalkan mereka, tidak perlu meladeni dengan caci maki atau kebencian.”