3. Pertukaran tahanan besar-besaran: Hamas akan menyerahkan 20 sandera yang masih hidup, sebagai imbalannya Israel membebaskan 2.000 tahanan Palestina.
4. Akses bantuan kemanusiaan dibuka total. Sedikitnya 400 truk bantuan akan masuk setiap hari selama lima hari pertama, dan jumlahnya akan terus ditingkatkan.
5. Pengungsi Palestina diizinkan kembali ke Kota Gaza, setelah berbulan-bulan terjebak di wilayah selatan.
“Kesepakatan ini mencakup pembebasan sandera, tahanan, dan jalur masuk bantuan kemanusiaan tanpa hambatan. Detail teknisnya akan segera diumumkan,” ujar Majed Al Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, dilansir dari Al Jazeera.
Tahap Implementasi: 72 Jam yang Menegangkan
BACA JUGA:Tragis! Wali Kota Baru di Jerman Ditikam Brutal di Dekat Rumahnya, Polisi Buru Pelaku
Menurut sumber dari Hamas dilansir dari AFP, pertukaran tahanan dan sandera akan berlangsung dalam waktu 72 jam setelah kesepakatan dijalankan.
Seluruh proses diklaim telah disetujui oleh berbagai faksi Palestina, menandakan adanya kesatuan politik langka di antara kelompok-kelompok yang selama ini berseteru.
Selain pembebasan sandera, arus bantuan kemanusiaan menjadi prioritas utama.
Truk-truk dari Mesir dan PBB sudah bersiap di perbatasan Rafah untuk membawa makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Gaza yang porak-poranda.
BACA JUGA:Tito Ungkap Modus Nakal Pemda Boroskan Anggaran, Rapat 2 Kali Jadi 20 Kali!
BACA JUGA:Putin Ulang Tahun, Kim Jong Un Kirim Ucapan Selamat, Ini Isinya!
Perdamaian Belum Tentu Datang
Meski kesepakatan ini disambut dunia dengan sorak gembira, banyak pengamat internasional tetap skeptis.
Pasalnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali menegaskan tidak akan menghentikan operasi militernya hingga Hamas melucuti seluruh persenjataannya.