Kunta menegaskan, calon ideal adalah mereka yang siap menawarkan inovasi berani dalam menjalankan sistem jaminan sosial.
BACA JUGA:Kepsek Tampar Siswa Merokok, 630 Murid SMAN 1 Cimarga Mogok Serentak!
Dalam konteks tantangan saat ini--mulai dari pembiayaan, ketahanan dana JKN, hingga efisiensi layanan, kreativitas dan visi jangka panjang menjadi taruhan utama.
“Ini bukan sekadar mencari pejabat, tapi agen perubahan yang mau bergerak cepat, transparan, dan akurat,” tambahnya.
Ketiga, Profesional, Akuntabel, dan Transparan
Di sisi lain, Abdul Gaffar Karim, Wakil Ketua Pansel BPJS Ketenagakerjaan, menegaskan pentingnya integritas dan kemampuan manajerial yang tinggi bagi calon pemimpin BPJS
BACA JUGA:Pengedar Sabu di Jalan Bima Prabumulih Diciduk Polisi yang Menyamar Menjadi Pembeli
BACA JUGA:KTT Gaza Berlangsung Lancar, Trump Puji Prabowo di Depan Dunia:
Ia menyoroti pengelolaan dana jaminan sosial tenaga kerja membutuhkan figur yang mampu membangun jejaring kerja sama, efisiensi, dan akurasi data yang presisi.
“Kami tidak mencari orang yang hanya pandai berpidato. Kami butuh sosok yang bisa membaca masalah di lapangan, menemukan solusi, dan memastikan kepatuhan iuran meningkat,” jelas Gaffar.
Menurutnya, pemimpin masa depan BPJS Ketenagakerjaan harus bisa menggabungkan visi reformasi sosial dengan manajemen modern berbasis data.
“Pertarungan seleksi kali ini bukan soal siapa yang paling populer, tapi siapa yang punya visi, ide, dan keberanian membawa perubahan sistemik,” tutupnya.