Dana Jumbo Rp70 T Balik ke Negara! BGN ‘Angkat Tangan’ Tak Sanggup Serap Anggaran, Ini Biang Keroknya!

Jumat 17 Oct 2025 - 10:35 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACA JUGA:Begini Cara Pemerintah Indonesia Jamin Ketersediaan Pupuk dengan Harga Terjangkau

“Bagi lembaga lain, Rp1,2 triliun itu bisa untuk setahun. Tapi bagi kami, itu kebutuhan satu hari,” ujar Dadan menegaskan.

BGN juga menerapkan standar profesional tinggi. Setiap dapur MBG, yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dikelola oleh Sarjana Penggerak Pemuda Indonesia (SPPI) yang telah dilatih secara khusus.

Sayangnya, infrastruktur jadi tantangan paling berat.

Untuk membangun 30.000 unit SPPG, dibutuhkan biaya sekitar Rp60 triliun.

BACA JUGA:Tragedi Mengerikan di Pabrik Sawit Malaysia, Pekerja Tewas Jatuh ke Mesin Penggilingan

BACA JUGA:Masyarakat Exited, Menkeu Layanan 'Lapor Pak Purbaya' untuk Aduan Pajak dan Cukai: Petugas Salah Disikat!

Namun, proses tender dan pembangunan banyak yang tertunda.

Proyek Besar, Realisasi Lambat

Hingga kini, BGN baru menuntaskan pembangunan 11.504 unit SPPG dari target 30.000.

Sisanya masih dalam proses verifikasi mitra dan tender daerah.

BACA JUGA:Viral! Anak Polisi Akui Gunakan AI untuk Edit dan Sebarkan Video Cabul Guru dan Siswi SMA di Semarang

BACA JUGA:Viral! Sejumlah HRD dan Pemilik Perusahaan Blacklist Lulusan SMAN Cimarga Imbas Aksi Mogok Sekolah

“Kami punya 30.000 mitra terdaftar. Sekitar 11.504 sudah jalan, sisanya menyusul. Target akhir tahun semoga bisa capai 25.400 di kota besar dan 6.000 di wilayah terpencil,” jelas Dadan.

Tahun Depan: Anggaran Lebih Fantastis!

Meski sempat keteteran, BGN tak surut langkah.

Justru pada 2026 mendatang, lembaga ini bakal mengelola anggaran super jumbo Rp268 triliun, plus dana cadangan Rp67 triliun, total mencapai Rp335 triliun.

BACA JUGA:Ammar Zoni Tulis Surat untuk Ustaz Derry Sulaiman Sebelum Dipindah ke Nusakambangan: Saya Bukan Pengedar

Kategori :