Setelah menjelaskan dari sisi ilmiah, UAH mengajak untuk melihat fenomena ini dari sudut pandang keagamaan.
Ia menyebut bahwa tanda-tanda Kiamat memang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, dan umat Islam adalah umat terakhir karena Nabi Muhammad adalah penutup para Nabi (Khatamun-Nabiyyin).
“Dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW sudah menjadi pembuka akhir zaman. Karena itulah ketika turun Surat Al-Qomar ayat pertama dibuka dengan kalimat 'iqtarabatis Saa'atu wan-syaqqal qomar' (saat hari Kiamat semakin dekat, bulan pun terbelah),” kata UAH.
UAH menjelaskan bahwa era akhir zaman terbagi dalam tiga fase: awal, pertengahan, dan akhir.
Semakin mendekati fase akhir, maka tanda-tandanya pun semakin besar dan jelas.
Kiamat adalah Hak Prerogatif Allah
BACA JUGA:Akhir Zaman Akan Krisis Pangan, Ini Makanan Kaum Mukmin Ketika Dajjal Muncul!
BACA JUGA:4 Tempat Aman dari Dajjal di Akhir Zaman Menurut Hadis Rasulullah, Muslim Wajib Tahu!
UAH juga mengutip Surat Al-Ahzab ayat 63 yang menegaskan bahwa ilmu tentang hari Kiamat hanya milik Allah:
“Manusia bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari Kiamat. Katakanlah, ‘Ilmu tentang hari Kiamat itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah engkau, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat waktunya.” (QS Al-Ahzab: 63)
Menurut UAH, ayat ini mengingatkan manusia untuk tidak hanya fokus pada kapan Kiamat terjadi, tetapi lebih penting mempersiapkan bekal amal untuk menghadapinya.
“Andaikan sekarang terjadi Kiamat, bekal Anda bagaimana? Atau Kiamat kecil datang seperti meninggal dunia, apakah sudah punya bekal,” ujarnya.
Tanda-Tanda Kiamat Kecil
- UAH juga mengulas tanda-tanda Kiamat kecil yang telah disampaikan Rasulullah SAW, seperti:
- Budak melahirkan tuannya
- Orang Badui berlomba membangun gedung tinggi
- Pasar semakin mudah diakses
- Waktu terasa cepat berlalu
- Fitnah dan hoaks semakin meluas
BACA JUGA:10 Cara Ngecas Iman di Akhir Zaman Ala Ustaz Hanan Attaki, Dijamin Makin Sholeh Kece!
“Setelah fase ini muncul banyak peperangan, karena orang tidak perduli lagi dengan ibadah. Ulama banyak meninggal dunia, tidak ada yang membimbing lagi,” terang UAH.
Dalam Hadis riwayat Ibnu Hibban dan Shahih Muslim disebutkan:
“Hari Kiamat tidak berlaku sehingga terjadi banyak keributan (peperangan) dan tanah Arab menjadi subur makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.” (HR Ibnu Hibban No. 6700)